JAYAPURA, NGK – Sisa lima bulan lagi, tepatnya 22 Mei 2022, masa jabatan pasangan Benhur Tomi Mano dan Rustan Saru (BTM Harus) bakal berakhir dan mereka akan meletakkan jabatannya sebagai Walikota Jayapura dan Wakil Wali Kota Jayapura.
Sementara itu, direncanakan penyelenggaraan pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak dilakukan pada 27 November 2024. Jadi, selama dua tahun, posisi Walikota dan Walikota Jayapura bakal kosong dan akan isi oleh Pjs (Pejabat Sementara), Pj (Penjabat), pelaksana harian (Plh), dan pelaksana tugas (Plt).
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik menuturkan, Plh dan Pjs memiliki kewenangan yang terbatas, tidak penuh seperti kepala daerah. Sementara, PJ dan Plt memiliki kewenangan yang penuh dan sama seperti kepala daerah.
Lalu, siapa yang bakal mengisi kekosongan jabatan itu ? Untuk mengisi kekosoangan itu, adalah hak Gubernur Papua yang berkoordinasi dengan Kemendagri.
Sedangkan Pilkadanya akan berlangsung dua tahun lagi. Tapi sejumlah nama bakal calon Walikota Jayapura, sudah mulai dimunculkan dan memunculkan diri. Mereka itu adalah :
- Robert Awi (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura).
- Abisai Rollo (Ketua DPRD Kota Jayapura).
- Mukri Hamadi (Ketua Komisi A DPRD Kota Jayapura).
- Musa Youwe (ASN).
Inilah jago-jago asli Port Numbay yang bakal meramaikan bursa pencalonan Walikota Jayapura, dua tahun mendatang.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano seperti yang dilansir Tribun-Papua.Com, berharap, agar jabatan Walikota Jayapura, tetap diisi oleh anak asli Port Numbay. “Mereka tidak bisa pergi ke kabupaten lain untuk jadi bupati di sana. Mereka ada di sini dan ingin membangun negerinya bersama orang-orang dalam keberagaman,” ujar Benhur Tomi Mano.
“Kepada para bakal calon akan asli Port Numbay yang akan bertarung, saya minta supaya mereka harus kompak dan jangan berkelahi di Pilkada. Ini kota kita, Ini kampung kita, siapapun anak Port Numbay yang maju, kita harus dukung,” pinta Mano. (Krist Ansaka)
