Beranda Nusantara Mencegah Bencana Alam, Perlu Ada kesadaran untuk Jaga Keseimbangan Alam

Mencegah Bencana Alam, Perlu Ada kesadaran untuk Jaga Keseimbangan Alam

665
0
BERBAGI
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap L. Ormuseray SH, MSi (Vicky)

JAYAPURA, NGK – Belum hilang dari ingatan kita, ketika banjir bandang ketika longsor dan banjir bandang yang menerjang wilayah Sentani, Jayapura pada 16 Maret 2019 lalu. Peristiwa itu masih meninggalkan bekas. Peristiwa yang menelan ratusan korban jiwa itu, terjadi lantaran curah hujan yang tinggi dan rusaknya cagar alam Cycloop. Untuk itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Jan Jap L. Ormuseray SH, MSi meminta kepada semua pihak, bahwa pentingnya kesadaran dalam menjaga keseimbangan alam di sekitar kita.

Acara ibadah lepas sambut tahun baru 2022 dan juga syukuran masuk kantor Cabang Dinas kehutanan dan lingkungan hidup Jayapura di kompleks kehutanan, di Kemiri, Sentani, pada Jumat 14 Januari 2022. (Vicky)

“Kalau kita tidak sadar dengan pentingnya menjaga alam kita, maka yang akan terkena dampaknya adalah kita sendiri.  Banjir, tanah longsor, air meluap kerena drainase tersumbat sampah dan juga debit air berkurang. Semua itu dampak dari ketidak-sadaran kita  untuk menjaga alam,”  ungkap Jan Jap L. Ormuseray SH, MSi pada acara ibadah lepas sambut tahun baru 2022 dan juga syukuran masuk kantor Cabang Dinas kehutanan dan lingkungan hidup Jayapura di kompleks kehutanan, di Kemiri, Sentani, pada Jumat 14 Januari 2022.

Jan Ormuseray juga menegaskan, bahwa kita harus sadar, dan tidak boleh menebang pohon sembarangan ,membakar hutan, tidak membuang sampah sembarangan, dan bila perlu kita harus merawat hutan kita. Jika ada yang gundul, mari kita menanam kembali.

Tampanya, penegasan Jan Ormuseray itu perlu mendapat perhatian dari semua pihak, entah itu, pemerintah Kabupaten Jayapura, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para tua-tua adat, pemuka agama, kaum perempuan dan semua lapisan masyarakat. “Tanpa kesadaran kita untuk menjaga lingkungan, bencana pasti bakal melanda kita,” tegas Jan Ormuseray.

Pada syukuran masuk kantor Cabang Dinas kehutanan dan lingkungan hidup Jayapura, hadir juga Kepala Balai Besar Konservasi Dan Sumner Daya Alam Papua (BBKSDA Papua) Edward Sembiring, S.Hut.,M.Si.

Pada kesempatan itu,  Edward Sembiring dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini banyak beredar berita hoax tentang rusaknya lingkungan. “Kita perlu mencerna dan menanggapi berita yang beredar saat ini, terkait lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Edward Sembiring.

Menurut Kepala BBKSDA papua itu, ada lima prinsip utuk menangkal hoax yang  diajarkan oleh Dirjen KSDAE, yaitu, pertama, kita perlu dicek, apakah berita itu berbasis peraturan (Regulation Based). Kedua, apakah berita itu berbasis bukti (Evidence Based). Ketiga, apakah berita itu berbasis ilmiah (Scientific Based). Keempat, apakah berita itu berbasis pengalaman (Experience Based).  Dan kelima, perlu prinsip kehati-hatian (Precautionary Principle Based) dalam menyerna berita berita-berita tentang lingkungan hidup dan kehutanan.

Acara lepas sambut tahun baru dan syukuran ini turut hadir Kepala BPDAS Papua Dr Mahendro Harjianto, S.Hut, M.S, para pejabat Esalon III di lingkungan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura, masyarakat adat setempat dan juga keluarga pensiunan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup. (Vihky/ka)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here