Beranda Kabar dari Kampung (KDK) Perlu Ada Trayek Kapal Laut untuk Kokonao dan Agimuga

Perlu Ada Trayek Kapal Laut untuk Kokonao dan Agimuga

793
0
BERBAGI

MIMIKA, NGK – Tak henti-hentinya, Ketua Fraksi Otsus DPRP,  John NR Gobai terus memberikan perhatian terhadap keberadaan Orang Asli Papua di Kabupaten Mimika. Kali ini, Sabtu, 13 Agustus 2022, John NR Gobai mencoba menjajaki dibukanya trayek kapal laut Kokonao, Agimuga dan Pelabuhan di Umar.

Berikut ini, ikutikah catatan perjalanan dari John NR Gobai berikut ini :

Ketua Fraksi Otsus DPRP, John NR Gobai

Sebagai lanjutan dari pertemuan dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia beberapa waktu lalu dan juga dengan Plt KSOP Pelabuhan Jayapura dan Tim Tekhnis, di Jayapura sebagai UPT Perhubungan Laut, kami melakukan pertemuan dan  berdiskusi secara informal dengan Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Anace Hombore (13/8).

Diskusi ini terkait dengan apa yang sedang diperjuangkan yaitu sarana transportasi untuk Kokonao dan Akimuga, di Kabupaten Mimika..

Dalam diskusi itu, Anace Hombore menjelaskan, bahwa daerah Mimika merupakan daerah yang pinggiran lautnya terdapat sedimen yang cukup tinggi, sehingga sering terjadi pendangkalan di laut. Kapal hanya dapat bersandar jika air pasang di Kokonao dan Agimuga. Jadi diperlukan sebuah strategi, agar rencana pelayanan untuk transportasi laut bagi masyarakat dapat menjadi nyata.

Kabid Perhubungan Laut dari Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika menjelaskan juga, bahwa Pemerintah Kabupaten Mimika, melalui Dinas Perhubungan telah melakukan pengadaan dan mendapatkan hibah dari Kementerian Perhubungan berupa kapal antara lain Kapal Kokonao yang pernah direncanakan melayani distrik-distrik yang ada di Kabupaten Mimika.

Ketika saya (John NR Gobay) menyampaikan tentang usulan kepada Kementerian perhubungan Republik Indonesia beberapa waktu lalu untuk adanya rute kapal perintis di Agimuga,  lalu Anace Hombore mengatakan, bahwa yang mungkin lebih tepat adalah kapal kapasitas 70 ton. Bila dipaksakan maka hanya dapat sampai 100 ton dengan pertimbangan adalah jadwal air pasang barulah pelayanan dapat dilakukan oleh kapal tersebut.

Keterangan lain yang disampaikan Anace Hombore adalah pelabuhan Pomako merupakan pelabuhan pengumpul. Sementara Pelabuhan Kokonao telah ditetapkan sebagai Pelabuhan Pengumpan. Kemudian akan ditetapkan juga Pelabuhan Potowaiburu sebagai pelabuhan coffee Raya dan Pelabuhan Agimuga sebagai pelabuhan pengumpan di Kabupaten Mimika. Tapi untuk tiga pelabuhan yang direncanakan ini belum dilakukan studi AMDAL untuk penetapannya untuk itu diperlukan dukungan dana dari pemerintah Kabupaten Mimika untuk rencana tersebut.

Pada bagian lain Anace Hombore mengusulkan agar Pelabuhan Potowaiburu juga dapat diusulkan sama seperti yang diusulkan untuk pelabuhan laut dan pelabuhan Agimuga, Khusus untuk Pelabuhan Agimuga Sesungguhnya telah dibangun oleh LPMAK atau YPMAK. Saya berharap agar rencana pelabuhan  di Mimika Barat Jauh dapat dibangun di Pinggiran Sungai Umar, agar nantinya juga dpat diakses oleh masyarakat distrik sukikai selatan, kabupaten Dogiyai.

Setelah mendengar penjelasan dari Anace Hombore, maka John NR Gobay berharap agar pemerintah dapat memperhatikan saran-saran teknis yang disampaikan oleh Kabid Perhubungan laut Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika dan juga kami meminta kepada pemerintah untuk dapat menanggapi usulan dari kami untuk trayek Kokonao dan Agimuga dengan kapal sesuai dengan tonase yang disampaikan oleh Anace Hombore, Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika.

Mendekatkan rentang kendali pembangunan atau rentang kendali pelayanan pemerintahan hanya dapat dilakukan dengan adanya sarana transportasi. Tanpa itu, hanya omong kosong. Untuk itu, sarana transportasi dan trayek untuk kapal perintis di beberapa pelabuhan dapat menjadi perhatian Pemerintah Pusat. (KA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here