Olahraga tradisional sudah ditinggalkan. Olahraga ini tergilas di era digitalisasi. Padahal, nilai-nilai dari olahraga tradisional ini, dapat menuntun kita pengembangan budi pekerti anak-anak. Untuk itulah, Uncen melalu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar Ivitasi olahraga tradisional.
Jayapura, NGK – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen menggelar Olahrga Tradisional Tinggkat SMP di Kota Jayapura. Pageran ini untuk melestarikan Olahraga Tradisional di era Digitalisasi yang terus berkembang dan menghilangkan nilai-nilai budaya tradisional.
Hal tersebut di sampaikan Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura Yan Dirk Wabiser,S.Pd,.M.Hum pada pembukaan Kegiatan Ivitasi Olahraga Tradisional Tingkat SMP se Kota Jayapura yang berlangsung di halaman FKIP Uncen Abepura, sabt,(27/05/2023).
Wabiser menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari membangkitkan kearifan lokal , terutama kearifan lokal orang papua, baik olahraga, senin, dan budaya dimana kaarifan lokal cukup banyak yang telah Hilang di era digitalisasi sehingga hal positif seperti itulah yang perlu di bangkitkan mulai dari tinggkat sekolah .
“kearifan lokal terlalu banyak, apalagi di Papua, baik berolahraga, menyanyi dan tradisi panahan, ini adalah kearifan lokal yang harus di hidupkan kembali “ kata Yan Dirk Wabiser, S.Pd,. M.Hum sabtu,(27/05/2023).
Hal ini di Makudkan Yan Dirk Wabiser karena kearifan lokal yang jaman dahulu di mainkan , harus segera di hidupkan Kembali sehingga tidak punah atau hilang. Untuk itu, FKIP Uncen menggeraakan gerakan Ivitasi dalam Upaya mengembalikan olahraga Tradisional di era Digitalisasi saat ini , dimana kebanyak anak –anak usia sekolah lebih condong bermain permainan atau Game-game online yang tidak memberikan nilai edukasi yang baik bagi generasi bangsa saat ini dan hilangkan kecintaan akan budaya Tradisional Indonesia .
Dekan Fakultas FKIP ini mengungkapkan kegiatan ini baru pertama kali di gelar Mahasiswa FKIP uncen sehingga dirinya berharap ini bukan yang terakhir , sehingga setiap dosen di FKIP bertanggung jawab untuk menghidupkan semua kegiatan-kegiatan olahraga tradisional yang di miliki , terutama oleh orang Papua .
“Semua dosen di FKIP harus menghidupkan olahraga Ini , terutama kearifan lokal yang dimiliki oleh orang Papua “tuturnya.
Olahraga Tradisional ini bisa di patenkan dalam kurikulum muatan Lokal di setiap sekolah dan FKIP sendiri, tetapu Wabiser memintah peran serta Pemerintah Daerah untuk mendorang agar olahraga-olahraga tradisional ini di Patenkan dalam Kurikulum sekolah.
“Mari Kita aktifkan kegiatan kearifan lokal ini dari SD, SMP, dan SMA sehingga mampu beradptasi dengan yang sudah di ajarkan di sekolah “tambahnya.
Ketua Panitia Nikon Pahabol mengatakan sebanyak 4 cabang olahraga tradional yang di perlombakan pada kegiatan Ivitasi Olahraga Tradisional yang di gelar oleh FKIP Uncen yaitu, Engrang, (kaki Kuda) Teropan /Bakiak , Hadang dan Benteng, dengan melibatkan empat sekolah Tingkat Pertama (SMP) di Kota Jayapura.
“Kami dari Jurusan Penjas FKIP Uncen , melakukan kegiatan ini sebagian bagian dari melastarikan olahraga Tradisional yang hamper Punah atau hilang “ ungkap Nikon Pahabol .
Kegiatan ini dimaksukan Kata Nikon , sebagai bagian dari Pelestarian Budaya Tradisional Indonesia, terutama Papua, sehingga dapat kembali menggali dan mengangkat tradisi budaya olahraga Lokal yang sehingga dapat di pertahankan oleh genarasi mudah. (nesta)