Beranda Nusantara Mengapa Ada Hari Masyarakat Adat Internasional ?

Mengapa Ada Hari Masyarakat Adat Internasional ?

789
0
BERBAGI
Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura (Foto: Jerat)

Berawal dari seminar tentang pengaruh rasisme dan diskriminasi rasial dalam konteks ekonomi dan sosial antara masyarakat adat dan negara.

JAYAPURA, NGK – Tanggal 9 Agustus rutin diperingati setiap tahun sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional atau International Day of the World’s Indegenous Peoples. Peringatan ini dideklarasikan oleh PBB untuk menghormati dan melestarikan adat turun temurun di seluruh dunia.

Lantas bagaimana sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional ini? Apa saja makna perayaannya? Serta apa tema yang diusung tahun ini?

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak ulasan Nees Makuba dari NGK yang dirangkum dari berbagai sumber.

Sejarah Hari Masyarakat Adat Internasional
Penggagasan Hari Masyarakat Adat Internasional berawal dari seminar tentang pengaruh rasisme dan diskriminasi rasial dalam konteks ekonomi dan sosial antara masyarakat adat dan negara di Jenewa pada Januari 1989 oleh PBB. Adapun kesimpulan dari seminar tersebut menunjukkan bahwa marginalisasi terhadap masyarakat adat tetap berlangsung meskipun terdapat pejabat pemerintahan yang berasal dari orang suku dan ras itu sendiri.

Hasil seminar ini lantas ditindaklanjuti Majelis Umum PBB dengan mengeluarkan resolusi No. 45/164 pada 18 Desember 1990. Resolusi tersebut mengakui dibutuhkannya suatu pendekatan baru dalam masalah masyarakat adat.

Masyarakat Adat Papua (Foto: NGK)

Tak sampai di situ, PBB kemudian menggelar konferensi tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan yang diadakan di Rio de Janeiro pada Juni 1992. Konferensi ini menghasilkan sebuah perkembangan baru bagi masyarakat adat.

Pada konferensi yang dikenal dengan sebutan Pertemuan Bumi ini diakui bahwa masyarakat adat memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan. Utamanya berdasarkan ilmu yang dimiliki dan praktik-praktik tradisional yang mereka miliki.

Adapun hasil dari konferensi tersebut adalah Agenda 21. Di mana pada pasal 26 paragraf 1 sampai paragraf 9 dari Agenda 21 itu menekankan pentingnya pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat dalam pembangunan.

Pembahasan tentang masyarakat adat masih digaungkan oleh PBB hingga Konferensi Dunia mengenai Hak Asasi Manusia pada tahun 1993. Pada konferensi ini, PBB mencetuskan resolusi No. 48/163 yang menetapkan tahun 1993 sebagai Tahun Masyarakat Adat. Sementara tahun 1994-2004 sebagai dekade Internasional Masyarakat Adat Sedunia.

Tujuan dari diproklamirkannya dekade ini adalah untuk memperkuat kerja sama internasional dalam rangka penyelesaian masalah yang dihadapi oleh masyarakat adat di bidang HAM, lingkungan hidup, pembangunan, pendidikan, dan kesehatan.

Kemudian dalam resolusi 49/214 pada 23 Desember 1994, Majelis Umum PBB menetapkan bahwa 9 Agustus merupakan Hari Internasional Masyarakat Adat Internasional. Peristiwa ini digunakan oleh PBB untuk memberikan perhatian terhadap masalah-masalah masyarakat adat.

Pada peringatan Hari Masyarakat Adat ini, pemerintah, ornop, dan kelompok-kelompok lain yang peduli mempunyai kesempatan untuk mengadakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran akan keberadaan dan kebudayaan masyarakat adat.

Makna Hari Masyarakat Adat Internasional
Hari Masyarakat Adat Internasional dicetuskan dari latar belakang permasalahan pelanggaran hak-hak masyarakat adat yang terjadi secara terus-menerus.

Diperkirakan ada 476 juta masyarakat adat di dunia yang tinggal di 90 negara. Jumlah mereka kurang dari 5 persen dari populasi dunia, tetapi merupakan 15 persen dari yang termiskin. Mereka berbicara dengan mayoritas dari sekitar 7.000 bahasa di dunia dan mewakili 5.000 budaya yang berbeda.

Tari Isosolo yang ditampilkan pemuda-pemudi Kampung Ayapo ketika menyambut pengijil atau pelayan firman. (Foto: Nesma/NGK)

Masyarakat Adat merupakan pewaris dan praktisi budaya unik. Mereka mempertahankan karakteristik sosial, budaya, ekonomi dan politik yang berbeda dari masyarakat dominan di mana mereka tinggal.

Terlepas dari perbedaan budaya, masyarakat adat dari seluruh dunia berbagi masalah yang sama terkait dengan perlindungan hak-hak mereka sebagai masyarakat yang berbeda. Sepanjang sejarah, hak-hak mereka telah dilanggar.

Sehingga adanya peringatan Hari Masyarakat Adat ini dicetuskan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan kelompok ini

Tema Hari Masyarakat Adat Internasional 2023
PBB telah menetapkan tema peringatan Hari Masyarakat Adat Internasional tahun 2023. Tahun ini tema yang diusung yakni “Indigenous youth as agents of change for self-determination” yang artinya “Pemuda adat sebagai agen perubahan untuk penentuan nasib sendiri”.

Tema ini diusung untuk menunjukkan kembali peran yang harus diambil oleh pemuda adat dalam pengambilan keputusan. Termasuk upaya dedikasi mereka dalam aksi iklim, pencarian keadilan untuk rakyat mereka, dan terciptanya hubungan antar generasi yang menjaga budaya, dan tradisi agar tetap hidup.

Twibbon Hari Masyarakat Adat Internasional
Ada banyak cara untuk memperingati Hari Masyarakat Adat Internasional ini. Salah satunya adalah mengunggah twibbon di media sosial sebagai kampanye dalam menyuarakan hak-hak masyarakat adat.

Sumber:

(1)Jurnal Konstitusi Volume 6 Nomor 2 tahun 2009 yang diterbitkan Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI
(2)Situs United Nation, “International Day of the World’s Indigenous Peoples 9 August”
(Nesta/NGK)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here