
Cagar Alam Pegunungan Cycloop dan Hutan Lindung di Teluk Youtefa dalam ancaman. Untuk itulah, Pemuda diharapkan menjadi leader untuk pelestarian lingkungan hidup.
JAYAPURA, NGK– Kegiatan perambahan dan penambangan menjadi ancaman terberat bagi Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Ancaman ini sekaligus juga menjadi ancaman bagi kehidupan penduduk di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Untuk itu, tidak ada cara lain, Cycloop harus diselamatkan, sekaligus kita menyelematkan banyak orang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Provinsi Papua Jan Jap Ormuseray, SH ketika memaparkan materi tentang strategi dan dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup di Papua pada kegiatan Youth Camp: Peran Pemuda dalam Pelestarian Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh KIPRA Papua, PATTIRO Indoesia ,PtPPMA, dan Yayasan Wasur Lestari (YWL) akan berlangsung selama tiga hari di P3W GKI Padang Bulan, sejak Selasa, 29 Agustus 2023.

“Kegiatan perambahan dan penambangan di kawasan Cagar Alam Cycloop, menyebabkan ratusan nyawa telah melayang akibat banjir bandang pada Maret 2019. Ini adalah bukti, kalau kita tidak selamatkan Cycloop, maka keberlangsungan kehidupan penduduk di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, pasti terancam,” ungkap Jan Jap Ormuseray, SH kepada 38 pemuda yang mengikuti kegitan Youth Camp itu.
Jan Jap Ormuseray menjelaskan, Pegunungan Cycloop telah ditetapkan sebagai cagar alam sejak tahun 1978. Bahkan di tahun 2012, kawasan Cagar Alam Cycloop diperluas kembali menjadi 31.479,84 hektar. Cycloop ini menjadi kawasan unik yang begitu kaya akan berbagai jenis fauna maupun flora, termasuk fauna endemik.
Sebelum memaparkan materinya, Jan Jap Ormuseray terlebih dahulu membuka kegitan Youth Camp itu. Dalam sambutan pembukaannya, Ormuseray mengatakan, bahwa anak Mudah harus menjadi Leader atau pimpinan untuk kampanye penyelamatan lingkungan
Untuk itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Provinsi Papua memberikan apresiasi yang tinggi untuk pelaksanaan kegiatan Youth Camp. “Dengan kegiatan ini, pemuda akan menjadi pegiat untuk pelestarian lingkungan hidup sehingga lebih banyak menghasilkan kader-kader atau aktivis muda sebagai leader atau pimpinan dalam upaya kampanye penyelamatan lingkungan di Tanah Papua,” ujar Ormuseray.
Menurut ormuseray, kegiatan penyadaraan untuk menjaga lingkungan, sangat penting diberikan kepada generasi mudah. Semakin banyak generasi mudah yang aktif dalam mengawal isu-isu lingkungan, akan meberikan efek kepada generasi atau anak mudah lain menjadi pimpinan dalam kampanye-kampanye penyelamatan Lingkungan.
Lanjut Ormuseray tekanan terhadap kerusakan hutan, Lingkungan dan sampah merupakan hal penting yang harus diperjuangkan terutama kalangan generasi mudah .
“Generasi mudah sangat potensial, mereka memilki jejaring media, seperti media sosial. Untuk itu, Youth Camp yang dilakukan sangat positif untuk menyebarluaskan informasi tentang upaya bersama masyarakat bumi untuk menjaga lingkungan bukan saja di Indonesia tetapi seluruh dunia sedang berjuang “katanya.
Ormuseray berharap dengan kegiatan Youth Camp ini, dapat menghasilkan banyak kader yang untuk menjaga Lingkungan dan menyebarkan informasi tentang pentinya menjaga Lingkungan bagi kehidupan manusia saat ini.

Direktur Yayasan Konsultasi Independen Pemberdayaan Rakyat ( KIPRa) Papua Irianto Jakobus mengatakan melihat kondisi hutan dan deforestasi yang terus terjadi, kegiatan ini dilakukan bagi kaum mudah yang memiliki kreatifitas, semangat dan memiliki Inisiatif yang dapat didorong dengan keadaan lingkungan yang ada .
“Dalam Youth Camp ini, akan diisi dengan beberapa materi tentang lingkungan hidup sehingga kaum mudah bisa memahami dan dapat mendorong tercipnya rasa cinta terhadap lingkungan tetapi juga komitmen untuk menjaga lingkungan, “ ungkap Irianto Jakobus. (Krist Ansaka)