Dengan menjaga laut, ikan yang didapat lebih dekat ke pantai, ikannya lebih banyak dan ikannya besar-besar. Hasil tangkapan itu, dijual di Pasar Bosnik di Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor. Hasil jualannya dapat mendongkrak ekonomi keluarga dan juga dapat membiayai anak-anak sekolah.
BIAK, NGK – PAGI itu, belum lama ini, cuaca di perairan Kepulauan Padaido, sangat cerah dan nyaris tak ada ombak. Saat itu, puluhan perahu motor viver dari berbagai kampung di Biak timur, merapat ke pinggiran pantai Pasar Bosnik di Kampung Woniki, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Selang beberapa saat, seorang perempuan setengah baya turun dari perahu motor viber yang dikemudikan oleh suaminya. Dialah Mama Erna Rumbiak, penjual ikan asal Kampung Pasi.
Dari dalam coolbox, ia mengeluarkan ikan kambing, ikan karang dan jenis ikan lainnya, lalu diletakan di atas meja jualannya. “Suami saya ke laut untuk memancing, sekitar pukul 05.30 dan lokasinya tidak jauh dari kampung. Ia mendapat ikan yang banyak. Hasil tangkapan itu, ada yang kami makan, dan sebagian besar, kami jual di Pasar Bosnik pada hari pasar, yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu (SKS).
Erna Rumbiak menjelaskan, suaminya dan juga para nelayan dari berbagai kampung, bisa mendapat ikan yang banyak dan besar karena mereka jaga laut. “Kami tidak menggunakan bom. Dengan menjaga laut, ikan semakin banyak, pendapatan juga meningkat,” ungkap Mama Erna Rumbiak
Hasil tangkapan tersebut Ia jaul dengan harga berkisar antara Rp.50.000,00 sampai dengan Rp. 100.000,00 /tumpuk. “Kalau ikan lagi banyak, hasil yang saya dapat dari satu Coolbox ukuran besar, berkisar antara Rp. 1,5 tuta sampai Rp. 2 juta atau bahkan lebih. Pembelinya, ada yang sudah jadi langganan dan rata-rata pembelinya dari Kota Biak. Hasil jualan yang kami dapat untuk biaya sekolah dari enam anak da nada juga yang kami pakai untuk beli bahan bakar dan kebutuhan lainnya,” ungkap mama dari pulau Pasi itu sambil menunjuk Coolbox yang penuh dengan ikan.
Dari hasil penjualan ikan, ia mampu menyekolahkan anaknya sampai pada penguruan tinggi. Anaknya yang sulung telah menempuh pendidikan Diploma, pada Akademik Kepewatan (AKPER) Biak semester akhir. Sementara, adiknya sudah menyelesaikan Sekolah Menegah Atas (SMA) dan masih ada anaknya yang dibangku SMA .
Selain itu, Erna Rumbiak menjelaskan, untuk mendukung mata pencarian utamanya, Ia dan suami sudah mempunyai motor tempel 15 PK sebanyak dua buah. Satu motor didapat dari bantuan pemerintah. Sedangkan peralatan mencari ikan lainnya, Ia beli dari hasil menjual ikan di pasar.
Erna Rumbiak, adalah contoh dari mama-mama lain di perairan Pedaido yang merasakan dampak dari konservasi laut. Dengan menjaga laut, ikan yang didapat lebih dekat tak jauh dari kampung, ikannya lebih banyak dan ikannya besar-besar.Hasil tangkapannya, dapat mendongkrak kehidupan ekonomi keluarga. (Anse Mery/ILLMA Indonesia/Krist A)