Beranda Freeport Jelang Hari Lingkungan Hidup, Freeport Lakukan Aksi Penghijauan di Grasberg

Jelang Hari Lingkungan Hidup, Freeport Lakukan Aksi Penghijauan di Grasberg

590
0
BERBAGI
Sebanyak 200 orang melakukan tanam pohon jelang pembukaan acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 oleh karyawan PTFI, DLH Kabupaten Mimika, perwakilan Tokoh Agama, dan perwakilan istri karyawan. Foto: CorcomPTFI)

Aksi penghijauan diikuti 200 orang. Dari aksi ini, ada 400 bibit tumbuhan endemik ekosistem alpine Pegunungan Tengah Papua yang ditanam.

TEMBAGAPURA, NGK  – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Pemerintah Kabupaten Mimika melakukan Aksi Penghijauan di kawasan Grasberg yang berada di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut, Distrik Tembagapura, Rabu (15/5).

Kegiatan ini mengawali rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

“Aksi penghijauan ini merupakan program reklamasi yang dilakukan PTFI, karena komitmen kami untuk pengelolaan lingkungan hidup, baik selama masa operasi dan juga pascatambang terbuka Grasberg,” Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI, Carl Tauran.

Peserta Aksi Penghijauan. (Foto: Corcom PTFI)

AKsi penghijauan ini diikuti 200 orang dari perwakilan karyawan PTFI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, perwakilan tokoh agama Tembagapura dan komunitas istri karyawan.

Di kawasan seluas 1 hektar, ditanam 400 bibit tumbuhan endemik ekosistem alpine Pegunungan Tengah Papua, seperti Coprosma brassii, Olearia sp., Rhododendron sp., Tasmania piperita., Cyatea sp., Papuacalia sp.

Carl kegiatan Penghijauan Grasberg ini merupakan bagian dari program reklamasi batuan penutup PTFI yang menjadi bagian dari Rencana Reklamasi 5 Tahun sejak tahun 1999.

PTFI melalui Departemen Environmental PTFI
sedang melakukan upaya reklamasi di Kawasan
bekas tambang terbuka Grasberg yang mencakup
pelandaian lahan dan penanaman kembali. (Foto: Corcom PTFI)

“Ini bagian dari komitmen kami dalam pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan terbuka Grasberg yang telah berakhir tahun 2020. Dan akhir tahun 2023, total area timbunan batuan penutup Grasberg yang telah direklamasi seluas 507 hektar,” kata Carl Tauran.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Frans Kambu mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan PTFI. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat adanya komunikasi yang baik antara PTFI dengan Pemerintah Kabupaten Mimika.

Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI Carl Tauran
menanam bibit pohon Rhododendron sp, di area
reklamasi Grasberg PTFI. (Foto: Corcom PTFI)

“Penanaman ini adalah langkah yang efektif dalam menekan dampak perubahan iklim. Dan upaya ini adalah upaya untuk penurunan emisi. Saya harap, kepedulian kita tak hanya berhenti di sini,” kata Frans.

Lebih lanjut, Kadis DLH Mimika berharap, kegiatan penghijauan yang dilaksanakan PTFI dapat menginspirasi instansi lain dan masyarakat di wilayah Kabupaten Mimika dalam melestarikan lingkungan.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 mengambil tema Land Restoration, Desertification and Drought Resilience (“Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan”).

Setelah penghijauan Grasberg, peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 akan dilanjutkan dengan kompetisi, talkshow, sharing session, pelepasliaran satwa endemik Papua, dan lain-lain.

Acara puncak Hari Lingkungan Hidup PTFI 2024 direncanakan akan dilaksanakan pada 10-12 Juli mendatang di Gedung Eme Neme Yauware Timika, melalui penyelenggaraan Expo Lingkungan.

Tanaman Deschampsia klossii di area Reklamasi
Grasberg, merupakan salah satu tanaman asli
yang ditanam kembali dalam rangka penghijauan
kembali pasca tambang Grasberg. (Foto: Corcom PTFI)

Adapun upaya pengelolaan dampak lingkungan PTFI melalui kegiatan reklamasi juga dilakukan di kawasan pengendapan tailing, yang sampai saat ini kawasan pengendapan tailing seluas Aksi Penghijauan di Grasberg Awali Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 di Kabupaten Mimika

Dijelaskan juga, pengelolaan dampak lingkungan PTFI melalui kegiatan reklamasi, dilakukan juga di kawasan pengendapan tailing. Hinga saat ini di kawasan pengendapan tailing sudah mencapai seluas 762 hektar yang telah direklamasi dan 930 hektar kawasan di muara Sungai Ajkwa telah ditanami dengan spesies mangrove.

Tanggung jawab PTFI dalam pemulihan lahan, tidak hanya dilakukan di wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) saja, tetapi juga membantu pemerintah dengan melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung di wilayah Jayapura seluas 2.338 hektar telah ditanami dengan bibit tanaman hutan dan buah-buahan dari total 4.232 hektar sampai 2025.

“Kami berharap melalui berbagai program lingkungan tersebut dapat menciptakan ekosistem yang baik bagi lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Carl. (KA/Corcom)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here