Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada tahun anggaran 2024, mengelola dana Otonomi khusus (Otsus) sebesar Rp 12 M. Apa saja peruntukannya dan perlu dilakukan sosialisasi kepada masayarakat penerima manfaat.
SENTANI, NGK – Komisi C DPR Kabupaten Jayapura pada Kamis, 13 Juni 2024 lakukan kunjungan kerja ke beberapa Distrik dan Puskesmas, termasuk Puskesmas Dosay Distrik Sentani Barat.
Kunjungan kerja itu, untuk mengecek apa saja program dan bagaimana penyerapan dana Otsus bidang kesehatan, dari tingkat Dinas sampai ke Puskesmas.
Dari kunjungan kerja itu, Komisi C DPR Kabupaten Jayapura meminta pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, harus melakukan sosialisasi dana Otsus.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan saat berkunjung bersama rombongannya mereka melakukan diskusi dengan Kepala Puskesmas untuk mengecek perkembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas Dosay.
“Kunjungan ini untuk memastikan masalah penyerapan dan sosialisasi klaim dana Otsus dari dinas sampai ke puskesmas sudah tersosialisasi ke masyarakat,” tegas Hariyanto Piet Soyan kepada NGK disela-sela kunjungannya di Puskesmas Dosay (13/6).
Soyan mengharapkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura harus mensosialisasikan klaim dana Otsus itu kepada masyarakat umum, supaya masyarakat paham dan mengerti sebenarnya dana Otsus itu. “Ketika masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan, mereka tidak perlu lagi bersusah paya mencari uang, mereka bisa datang saja langsung ke Puskesmas,: kata Soyan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Dosay, Wihelmina Klembiab, SKM, menjelaskan bahwa dana Otsus dari Dinas Kesehatan telah terima dalam bentun alat kesehatan dan bangunan penginapan tenaga kesehatan. Terkait jaminan kesehatan, berjalan lancar masyarakat terlayani baik dengan BPJS.
Wihelmina menegaskan, Puskesmas Dosay siap selalu melayani masyarakat yang datang dan pelayanan kesehatannya gratis.
“Kami juga selalu membantu masyarakat dengan mensosialisakan bagaimana mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis dengan klaim asuransi kesehatan seperti BPJS,” kata Kepala Puskesmas Dosay itu.
Kata Wihelmina, pihak Puskesmas Dosay akan terus tingkatkan pelayanan dan juga terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk datang berobat ke Puskesmas.
Menurut Website resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, tahun 2024, bahwa dinas ini mengelola dana Otsus sebesar Rp 12 milyar dari total dana Rp 19.936.112.200 untuk sektor kesehatan. Dari jumlah itu, RSUD Yowari mengelola Rp.7.936.112.200. Lainnya, untuk kegiatan pembangunan yang diperoleh melalui musrembang otsus tahun 2003 untuk pelayanan kesehatan dasar, yaitu :
Pertama, mendekatkan aksebilitas terhadap pelayanan kesehatan melalui penyediaan Puskesmas pembantu di Kampung Uurina dan Kampung Kamikaro di Distrik Airu.
Kedua, endekatkan masyarakat terhadap pelayanan melalui SDM kesehatan dengan penyediaan 9 jenis profesi kesehatan di 12 Puskesmas dan pembantu serta penyediaan rumah dinas bagi petugas kesehatan terutama orang asli Papua agar dapat melaksanakan pelayanan kesehatan lebih optimal kepada masyarakat.
Ketiga, program Kampung Siaga Malaria melalui kader malaria yang merupakan orang asli Papua dalam menurunkan kasus malaria melalui peran serta masyarakat.
Keempat, menyediakan layanan kesehatan dalam program pelayanan ODGJ.
Kelima, menyediakan alat kesehatan yang sesuai standar di puskesmas pembantu di kampung-kampung mayoritas orang asli Papua seperti pustu di Distrik Airu, Numboran, Kaureh, dan Sentani Timur
Keenam, melaksanakan pelayanan mobile klinik atau layanan kesehatan bergerak ke kampung-kampung sangat sulit seperti yang direncanakan yaitu di distrik Airu dan Kaureh.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan menegaskan lagi, Dinas Kesehatan harus terus melakukan sosialisasi klaim asuransi kesehatan dari sumber dana Otsus, agar Orang Asli Papua (OAP) benar-benar terlayani dengan baik. (Viktor Done/KA)