LEBAK BANTEN, NGK – Desa Guradog, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (9/8/2025) diwarnai berbagai pernik dan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Saat itu, sedikitnya ada 1.300 orang masyarakat adat, tumpah ruah di Kasepuhan Guradog, Desa Guradog. Mereka menghadiri puncak perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS).
Perayaan HIMAS ini diawali dengan pawai ritual dengan menggunakan pakaian adat masing-masing daerah menuju panggung utama, sambil diiringi kebudayaan kasepuhan Guradog.
Di HIMAS ini sekaligus pengukuhan Asosiasi Jurnalis Masyarakat Adat Nusantara (AJMAN) untuk periode 2024–2029.
HIMAS tahun 2025 ini berlangsung dari 7-9 Agustus 2025 dengan tema “Memperkuat Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri: Jalan Menuju Kedaulatan Pangan.”
HIMAS 2025 memiliki tema ‘Memperkuat Hak untuk Menentukan Nasib Sendiri: Jalan Menuju Kedaulatan Pangan.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara), Rukka Sombolinggi, bahwa saat ini terjadi perampasan tanah telah mengancam kedaulatan pangan masyarakat adat.
Menurutnya, masih banyak masyarakat adat di berbagai daerah yang berjuang mempertahankan wilayah adat mereka. “Masyarakat adat harus melawan perampasan tanah.
Masyarakat adat, terancam dengan kebijakan dan investasi ugal-ugalan dari pemerintah yang mengabaikan eksistensi mereka. Sementara itu, sudah 14 tahun Rancangan Undang-undang Masyarakat Adat di DPR dan Pemerintah tapi belum disahkan.
Ketua Pelaksana HIMAS 2025, Lastron Banten P. Sinurat mengatakan, perayaan HIMAS dihadiri sekitar 1.300 orang yang berasal dari komunitas masyarakat adat Banten Kidul, perempuan adat dari tujuh region, jurnalis masyarakat adat, organisasi sayap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara atau AMAN yaitu barisan pemuda adat, perempuan AMAN dan perempuan penggerak masyarakat adat Nusantara juga perwakilan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan daerah.
“Dengan kehadiran semua saat ini semoga menambah semangat masyarakat adat agar kita teguh mempertahankan wilayah adat demi menjaga masyarakat adat yang berdaulat mandiri, dan bermartabat,” kata Sinurat.
Kasepuhan Adat Desa Guradog, H.Rahmat mengatakan masyarakat adat Guradog akan tetap menjaga amanah dari para leluhurnya yaitu menjaga tanah adatnya agar tetap lestari. (*/Nesma)