
TIMIKA (17/9/25), NGK –Tekad Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa untuk membawa masyarakatnya keluar dari kungkungan kemiskinan, mulai menjadi kenyataan.
Kenyataan ini tampak dari data Badan Pusat Statistik, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Tengah pada 2024 lalu meningkat dari status rendah (IPM dibawah 60) menjadi status sedang, dengan capaian IPM sebesar 60,25.
Untuk mendongkrak IPM dengan status sedang ini, dibutuhkan pimpinan yang revolusioner dan selalu bekerja dengan hati, seperti Meki Fritz Nawipa, Gubernur Papua Tengah.

Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Nawipa selalu menyatakan, untuk meningkatkan IPM, pemerintah dan masyarakat perlu berkolaborasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan standar hidup yang layak, melalui program-program seperti layanan kesehatan yang merata, pendidikan gratis dan beasiswa, pengembangan ekonomi, serta pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi secara efektif untuk kesetaraan.
Terkait hal itu, salah satu langkah untuk mendongkrak IPM, Pemerintah Provinsi Papua Tengah meluncurkan program pendidikan gratis.

“Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menetapkan program pendidikan gratis tahun 2025. Jumlah peserta penerima manfaat sebanyak 24.481 siswa SMA/SMK di delapan kabupaten,” ungkap Meki Fritz Nawipa ketika memberi sambutan pada acara silaturahmi bersama pendukung Meki Nawipa – Denas Geley (MeGe) di Hotel Cenderawasih 66 Timika, belum lama ini.
Menurut Nawipa, program sekolah gratis ini merupakan langkah pemerintah daerah meningkatkan IPM Papua Tengah.
Dia menyebut pendidikan gratis akan diperluas ke jenjang SD dan SMP pada tahun 2026 sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pemerataan akses pendidikan.
Kebijakan ini menjadi prioritas menyiapkan sumber daya manusia di Papua Tengah yang berkualitas, berdaya saing, sekaligus menjawab tantangan kesenjangan pendidikan.
“Kami investasi besar di sektor pendidikan, targetnya dalam tiga tahun, semua jenjang pendidikan sudah berjalan gratis,” ujarnya.
Saat ini siswa penerima program pendidikan gratis berasal dari 31 SMA Negeri, 40 SMA Swasta, 17 SMK Negeri, dan 36 SMK Swasta yang tersebar di delapan kabupaten, di Papua Tengah.
Delapan kabupaten itu adalah Kabupaten Deyai, Dogiai, Intan Jaya, Mimika, Nabire, Paniai, Puncak, dan Kabupaten Puncak Jaya.
Kata Meki, saat ini Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan anggaran beasiswa bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP) maupun Non OAP yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di Timika dan Nabire.
Tampaknya, membangun Provinsi Papua Tengah yang baru berusia tiga tahun, bukan pekerjaan gampang. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri melainkan butuh kontribusi dari semua pihak-baik tokoh adat, tokoh agama, kaum muda, kaum perempuan, akademisi hingga pengusaha.
Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa di Nabire belum lama mengatakan, “Papua Tengah ini rumah kita bersama. Jadi kita terus melangkah dengan semangat yang sama yaitu semangat gotong royong dan semangat membangun bersama untuk Papua Tengah.”

Sebagai gubernur defenitif pertama di Provinsi Papua Tengah, Meki menyadari tidak mudah membangun wilayah pemerintahan dengan kondisi geografis yang sangat sulit karena harus membutuhkan waktu. Tapi saat ini perlu diletakan dasar-dasar pembangunan berkelanjutan di Papua Tengah.
Meki menyebutkan, 25 Juli 2025 lalu adalah hari ulang tahun Provinsi Papua Tengah yang ketiga, berdasarkan Undang Undang Nomor 15 Tahun 2022. “Ini bukan hanya pencapaian administratif tapi bukti nyata dari komitmen negara menjawab aspirasi rakyat Papua, khususnya Orang Asli Papua untuk menghadirkan pelayanan yang lebih dekat, cepat dan tepat,” kata Meki.
Kendati baru berusia tiga tahun, Provinsi Papua Tengah telah menunjukkan langkah langkah awal yang nyata sebagai fondasi pembangunan.
“Kita lihat pemerintahan dan kelembagaan mulai berjalan, infrastruktur dasar mulai dibangun dan dibenahi, pelayanan publik mulai terasa kehadirannya di masyarakat. Dan yang paling penting adalah partisipasi masyarakat yang mulai tumbuh,” ujarnya.
Sebagai kepala pemerintahan di Provinsi Papua Tengah, Meki juga mengeluarkan seruan moral bagi seluruh warga Papua Tengah di delapan kabupaten. “KO HARUS SEHAT, RAKYAT SEHAT, UMKM TANGGUH dan PAPUA TENGAH TERANG.” (tob/ka)