Beranda MIMIKA  Kemong: Mari Kita Pahami Lirik Eme Neme Yauware dan Mimika Rumah Kita

 Kemong: Mari Kita Pahami Lirik Eme Neme Yauware dan Mimika Rumah Kita

73
0
BERBAGI

TIMIKA (22/9/25), NGK – Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong merasa terganggu dengan tuduhan yang menghilangkan lagu Eme Neme Yauware.

“Saya merasa terganggu karena ada yang menuduh, semboyan yang kemudian di gubah jadi lagu Eme Neme Yauware dihilangkan dan digantikan dengan tagline Mimika Rumah Kita?,” tegas Emanuel Kemong menanggapinya.

Supaya tidak salah persepsi, Emanuel Kemong menyandingkan lagu Eme Neme Yauware dan Mimika Rumah Kita? “Saya harus membaca dua lagu ini, supaya semua orang dapat memahaminya,” kata Kemong lalu memulai membacakan lirik kedua lagu itu :

Lirik lagu Eme Neme Yauware’:

Derap-derap langkah meniti impian karya anak bangsa.
Padamu persada anak cucu kita ingin ku sembahan.
Terbit matahari dari timur, sana ku ikut menyapa
Menyinari pusaka taman eden kedua di Tanah Papua.

Rencana strategis sebagai tolak ukur membangun Papua.
Visi dan misi dorongan terpadu menuju cita-cita.
Dua ribu enam, rancangan tujuan prestasi perdana.
Bangun seluruh kampungku, budayakan masyarakatku
untuk mandiri sejahtera.

Eme Neme  Yauware… Eme Neme Yauware… Bersatu bersaudara, kita membangun Tanah Papua Eme, Neme Yauware… Eme Neme Yauware… Biarlah tangan Tuhan memberkati Tanah Papua tercinta.

Lirik lagu Mimika Rumah Kita’ :

Dari timur nusantara, terlihat indah dan permai tanah Mimika. Kita semua ada disini hidup dalam keragaman suku budaya dan agama. Bumi Amungsa membentang dari gunung, kota dan pantai

Eme Neme Yauware, bersatu bersaudara kita membangun, semua distrik yang ada jadi pilar yang kokoh, pusat jasa dan industri agar terwujud masyarakat Mimika damai dan sejahtera.

Amolongo saudaraku, ku sapa kau dengan kasih, kita ada bersama bergandeng tangan dan untuk Mimika.

Nimaowitimi saudaraku, kurangkul kau dengan cinta dalam keanekaragaman, kita wujudkan Mimika aman dan indah. Saipa untuk semua, jadikan Mimika Rumah Kita

“Dimana letak benturan dari ke dua lagu ini? Makna sama dan dua lagu ini memberikan semangat untuk kita sama-sama bangun Mimika,” ungkap Kemong

Wakil Bupati Mimika mengatakan, lirik dalam kedua lagu ini memiliki lima makna yang terkandung dan berhubungan erat antara satu dan lainnya yang mewakili segala harapan untuk Mimika.

Pertama, kedua lagu ini mengisahkan semangat kebersamaan. Kedua, cinta tanah air. Ketiga, pembangunan berkelanjutan. Keempat, warisan untuk generasi mendatang dan Kelima, harapan untuk masa depan.

“Saya bingung sekali ada masalah apa dengan kedua lagu ini? Saya dan bupati tidak ada perintah atau keputusan yang mengatakan bawah tagline Mimika Rumah Kita menggantikan semboyan Eme Neme Yauware,” tegasnya.

Lajut Kemong, “Eme Neme Yauware merupakan motto, semboyan dan semangat yang harus terus kita pertahankan. Tidak ada yang mengubahnya. Makanya di lagu Mimika Rumah kita ada kalimat Eme Neme Yauware, Bersatu Bersaudara, Kita Membangun.”

Wakil Bupati Emanuel Kemong menegaskan agar hal ini dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pihak.

“Jangan coba buat pemahaman-pemahaman yang membuat kabur dan sepihak sehingga membuat orang lain menanggapi sebagai sebuah kebenaran. Lagu Eme Neme Yauware dan Mimika Rumah Kita adalah representasi kita untuk membangun semangat kebersamaan,” tegasnya.

Wabup Kemong juga menyoroti ada ungkapan yang menyebutkan bahwa lagu Eme Neme Yauware tidak lagi dinyanyikan di acara pemerintahan dan telah digantikan sepenuhnya dengan lagu Mimika Rumah Kita.

“Ada juga yang berikan komentar, kenapa lagu Eme Neme Yauware tidak lagi dinyanyikan? Kami menyanyikan dua lagu ini secara bergilir. Kami tidak  melupakan Lagu Eme Neme Yauware, bahkan lagu Tanah Papua kami nyanyikan,” ujarnya.

Menurutnya, ketiga lagu ini merupakan semangat yang menyatakan bahwa kita adalah anak-anak daerah ini yang perlu menjunjung tinggi harkat dan martabat untuk membangun daerah kedepan dan melindungi semua orang yang ada.

“Kami tidak mengerdilkan Amungme dan Kamoro. Mereka adalah tuan di negeri ini. Mereka adalah segalanya dan harus dihormati dan dihargai di negerinya sendiri namun harus juga memberikan ruang juga bagi orang lain,” terangnya.

“Mimika Rumah Kita adalah Amungme-Kamoro menjadi tuan di rumah sendiri untuk semua suku bangsa yang ada di negeri ini sehingga tidak boleh ada gesekan, perampasan dan lainnya,” tegasnya.

Sekali lagi Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong menegaskan bahwa tidak perlu ada tendensi apapun, mari bersama menjaga Mimika ini dengan semangat Eme Neme Yauware.

Kemong menjelaskan tagline Mimika Rumah kita merupakan brand daerah yang berhubungan dengan Smart City yang dirancang agar kedepan Mimika semakin lebih baik.

“Ini kita punya rumah sama-sama. Kita mau lari kemana lagi? Kita jaga baik-baik,” harapnya.

Wabup Kemong mengatakan ia bersama bupati ingin merangkul semua orang sehingga jika ada pemahaman yang berbeda, ada ruang diskusi untuk mencari kebenaran.

“Disini tidak ada musuh, kita semua adalah sahabat dan kawan. Kalau tidak mengerti atau tidak setuju, mari diskusi yang baik,” ujarnya.

Ia mempertanyakan mengapa hal seperti ini harus dipersoalkan dan menurutnya tidak masuk akal.

“Setelah saya sampaikan ini, saya harap tidak ada lagi komentar-komentar. Bagi mereka yang berikan dukungan komentar untuk menjelaskan, saya ucapkan terimakasih. Mereka mengerti tentang Mimika rumah kita. Bagi yang belum mengerti, saya berharap kalau anda tidak mengerti, mari kita diskusi. Jangan buat pernyataan yang semakin buat kabur. Kalau kita sampaikan sesuatu yang kita sendiri tidak paham, bagaimana dengan orang lain?,” kata Emanuel Kemong.

Wabup Kemong mengatakan bahwa semboyan Eme Neme Yauware tidak bisa diganti namun tagline Mimika Rumah Kita. (tob)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here