Beranda Serba Serbi Wakil Bupati Mimika dan Ribuan Umat Suku Amungme Ikut Ibadah Rekonsiliasi

Wakil Bupati Mimika dan Ribuan Umat Suku Amungme Ikut Ibadah Rekonsiliasi

110
0
BERBAGI
Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA saat memimpin misa pertobatan.

TIMIKA (3/12/25), NGK – Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong dan istri, Ny. Periana Kemong bersama ribuan umat Katolik asal Suku Amungme di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengikuti upacara rekonsiliasi Suku Amungme di Distrik Agimuga pada Senin ((1/12/2025).

Umat Katolik Suku Amungme yang turut menghadiri misa pertobatan.

Selain mengikuti upacara rekonsiliasi Suku Amungme, mereka juga mengikuti perayaan 72 tahun agama Katolik masuk ke Agimuga,

Wakil Bupati Emanuel Kemong dan Ketua MRP Papua Tengah, Agustinus Anggaibak menghadiri misa pertobatan.

Turut hadir dalam ibadah itu, Ketua MRP Papua Tengah, Agustinus Anggaibak, Anggota MRP, Valentina Kemong, Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Yohanes Kemong, Anggota DPRK Mimika, Anton Niwilinggame, Anggota DPRK, Ester Rika Agustina Komber, Kepala OPD, Friska Kum,  Kadistrik Mimika Timur Jauh, Yulius Katagame, Kadistrik Jila, Hasan Kemong dan Kadistrik Agimuga, Paulus Kilangin.

Ny Perina Kemong mengikuti misa pertobatan.

Sebelum upacara rekonsiliasi dimulai, ribuan umat Katolik Suku Amungme dengan penuh suka cita dan busana adat Suku Amungme menyambut  Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA  dengan tari-tarian lalu  Uskup dikalungi noken, bunga, dan mahkota Cenderawasih kemudian diantar dengan tari-tarian menuju Gereja Paroki Agimuga.‎

Kunjungan Uskup Timika ini merupakan kunjungan kanoniknya yang pertama di Agimuga, setelah ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Timika pada Mei 2025 lalu.

Nella Kilangin menyampaikan permohonan maaf atas nama pribadi dan keluarga kepada para tetua adat dan leluhur dari Kampung Fakakufu.

‎Ibadah rekonsiliasi ini merupakan pengakuan dosa atau kesalahan masa lalu yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja oleh para leluhur, sehingga umat Katolik Amungme memohon kepada Tuhan untuk memberikan pengampunan lewat Uskup.

Antonius Kemong mewakili keluarga besar marga Kemong mohon doa dari Uskup Keuskupan Timika untuk pengampunan segala salah dan dosa yang telah diperbuat pada masa lalu.

“Melalui rekonsiliasi ini, kita membuka lembaran baru dan membangun jembatan yang putus jadi jembatan hati, jembatan jiwa, jembatan pikiran, jembatan perasaan dan lahirlah iman, harapan dan kasih untuk masa depan yang lebih baik. Untuk itu, marilah kita mohon pengampunan Tuhan : Hari ini, bangsa Papua, Suku Amungme dengan penuh suka cita mengalami pembebasan dari perbudakan dosa sebab dan menuju harapan yang baru dan marga-marga yang sudah hilang akan kembali,” ungkap Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru OSA  dalam khotbanya.

Salah satu anak dari keluarga Katekes Anton Kuum turut meminta doa pengampunan.

Saat itu, ada beberapa keluarga berdasarkan marga mohon pengampunan. Ada keluarga Kilangin, Kemong, Kuum dan sejumlah keluarga yang mohon pengampunan dan memohon Uskup untuk mendoakan.

Selesai ibadah rekonsiliasi dilanjutkan dengan pemasangan salib yang bertempat di Pelabuhan Kiliarma, Agimuga.

Putra dari almarhum Tom Beanal mewakili keluarga dan marga Beanal mohon doa dan pengampunan dari gereja melalui Uskup Keuskupan Timika.

Ibadah rekonsiliasi ini sudah dirancang jauh sebelumnya. Dan pada 10 Oktober 2025, Panitia Rekonsiliasi melakukan rapat perdana di Hotel Serayu Timika untuk membicarakan, pembentukan tim kerja, perencanaan cari dana, pembagian koordinator pencarian dana, pembuatan WhatsApp grup tim kerja rekonsiliasi, dan kesepakatan bersama tim kerja untuk menjalankan tugas koordinator.

Paulus Kilangin atas nama keluarga besar dan marga Kilangin mohon doa pengampunan melalui Uskup Timika atas semua salah dan dosa dari orang tua maupun anak dan cucu dari marga Kilangin

Sejak saat itu, panitia rekonsiliaasi dan tim kerja terus bekerja dan melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati, Emanuel Kemong.

Acara ini sudah diprediksi akan hadir ribuan umat Katolik Suku Amungme, sehingga panitia dan tim kerja pun mempersiapkan tempat yang memadai dan bahan makanan (bama) yang cukup. Dan pada 24 November 2025, panitia dan tim kerja mengirim bama dari pelabuhan Timika ke sampai ke Pelabuhan Kiliarma di Agimuga. Kemudian dari Pelabuhan Kiliarma ke tempat penampungan bama di Aramsolki.

Pada 30 November 2025, mobilisasi tamu-undangan & tim Keuskupan Timika dari Bandara Mozes Kilangin di Timika ke Agimuga. Lalu, pada 1 Desember 2025 dilakukan Napak Tilas 72 tahun Misi Katolik di Agimuga. Besoknya, 2 Desember dilanjutkan dengan Napak Tilas pejalanan pemerintahan di Agimuga.

Tanggal 3 Desember 2025, puncak perayaan rekonsiliasi. Lalu 4 Desember dilakukan syukuran dan makan bersama (bakar batu). Lalu Pada 5 – 8 Desember 2025, umat dari Agimuga kembali ke Timika. Dan direncanakan, pada 10 Desember 2025, dilakukan pembubaran panitia rekonsiliasi di ruang rapat Bobaigo, Keuskupan Timika.

‎‎Mayoritas umat paroki Agimuga adalah warga asli Suku Amungme. Selain itu, ada juga Suku Mimika Wee (Kamoro) dan umat dari suku lain yang  bekerja sebagai guru dan tenaga medis. (tob/ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here