
SENTANI, NGK (16/9/2022) – Sekitar satu bulan lagi, pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI akan digelar di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Tapi berdasarkan liputan Tim Media Centre KMAN, di Kampung Kayo Pulau (Kota Jayapura), dan di Kabupaten Jayapura yaitu Kampung Bambar, Sereh, dan Nendali, para ondoafinya mulai menunggu dan mempertanyakan koordinasi yang dilakukan Panitia Lokal KMAN V.
Kepada Tim Media Center KMAN VI yang melakukan kunjungan ke Kampung Nendali, Jumat, 16/9/2022, masyarakat adat Kampung Nendali menyampaikan unek-uneknya secara terbuka agar untuk menjadi perhatian semua pihak.
Kepala suku Enabhu Kampung Netar Erick Wally yang mendamping Ondofolo Nendali, Yanpiet Ebha Wally Mempertanyakan keseriusan Panitia pelaksanaan KMAN VI dalam mempersiapkan sarana dan prasarana di Kampung Nendali-Netar.
“Sampai sejauh mana keseriusan panitia dalam mempersiapkan kampung-kampung yang telah ditentukan sebagai tempat pelaksanaan sarasehan nanti. Masyarakat adat lagi menunggu. Setiap rencana yang disampaikan kepada masyarakat, kami masih menunggu realisasinya. Kapan ada perbaikan rumah warga sebagai penginapan, kapan MCK diperbaiki, Kapan lagi panitia datang duduk bicarakan tentang hal-hal teknis di kampung. Kami sudah sampaikan ke semua tim yang berkunjung ke kampung kami, tapi sampai dengan Kamis, 16 Septembert, belum ada yang terealisasikan. Sementara itu, waktu pelaksanaan sdh sangat dekat,” demikian uneg-undeg yang disampaikan masyarakat adat Kampung Nendali melalui Kepala suku Enabhu Kampung Netar Erick Wally.
Lanjut Erick, jangan bikin malu masyarakat adat di kampungnya melalui momen ini. “Kami masyarakat adat sudah siap tunggu panitia saja, koordinasih panitia,” tegas Erick.
Kata Erick, Panitia Lokal harus terbuka kepada masyarakat adat, tetang persiapan KMAN ini. “Kami masih menunggu,” ujar Erick.
Walau masih menunggu koordinasi dengan Panitia Lokal KMAN, Masyarakat Nendali mulai secara perlahan-lahan mempersiapkan kampungnya dengan kemampuan yang mereka miliki dan di topang oleh Pemerintahan Kampung Nendali.
“Dengan kemampuan yang kami miliki, kami mencoba mempersiapkan diri karena, KMAN ini adalah kegiatan masyarakat adat. Saudara-saudara kita masyarakat adat dari daerah lain mau datang di kampung kami. Kami tidak bisa tinggal diam dan menunggu karena hal ini menyangkut nama baik kami, harga diri dan kehormatan kami,” tegas Erick.
Masyarakat adat kampung Kayo Pulau (Kota Jayapura), dan di Kabupaten Jayapura yaitu Kampung Bambar, Sereh, dan Nendali berharap, agar Panitia Lokal KMAN segera lakukan koordinasi.(Kromsian MC KMAN)