
TIMIKA (22/10/25), NGK – Umat Katolik dari Suku Amungme, Dekenat Mimika Agimuga, Papua Tengah, akan menggelar rekonsiliasi pada minggu pertama Desember 2025.

Rekonsiliasi ini dilakukan untuk memulihkan hubungan yang kurang bersahabat antara manusia dengan sesamanya, antar manusia dengan alam semesta, manusia dengan diri sendiri dan memulihkan hubungan dengan Tuhan.
Menyadari pentingnya rekonsiliasi itu sehingga Emanuel Kemong, putra Amungme yang saat ini menjabat Wakil Bupati Mimika, harus terlibat untuk mendorong dan memfasilitasi panitia dalam perencanaan dan pelaksanaan rekonsiliasi.

Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Panitia, Albert Tsolme dimulai dengan melihat kehadiran panitia. “Kami sudah hubungi semua panitia untuk rapat, tapi masih banyak yang belum hadir. Walau begitu, kita harus jalan karena waktu pelaksanaan tinggal satu bulan lagi,” tegas Wakil Ketua Panitia, Albert Tsolme ketika membuka rapat Panitia Rekonsiliasi Katolik Suku Amungme yang dilakukan di Gedung Serbaguna Bobaigo Keuskupan Timika, Selasa (21/10/2025).
Setelah mendapat laporan dari ketua panitia, lalu Emanuel Kemong langsung menegaskan, panitia yang sudah dibentuk itu harus membuat perencanaan yang matang sehingga pelaksanaan kegiatan rekonsiliasi dapat sukses dalam pelaksanaan tapi juga sukses untuk memulihan hubungan antar sesama umat Katolik asal Suku Amungme, hubungan dengan alam dan hubungan dengan Tuhan.

“Saya hadir di sini sebagai anak Amungme. Mari kita bergerak dan membagi tugas. Kita susun rencana kerja dan kita bagi tugas. Ada yang mencari dana dan ada yang mempersiapkan acara. Kita harus mempersiapkan dengan matang, karena pada waktu pelaksanaan, akan terjadi mobilisasi massa Suku Amungme, dari gunung dari kota dan dari berbagai daerah menuju Agimuga. Jadi kita harus mempersiapkan semua ini dengan baik,” kata Emanuel Kemong yang kedudukannya dalam panitia sebagai steering committee.
Sementara itu, Pastor Paroki Agimuga, Lambert membeberkan sejumlah agenda kegiatan. “Tanggal 1 Desember ada napak tilas untuk menelusuri kembali jejak sejarah Katolik ke Agimuga. Tujuannya untuk mengenang dan menghormati perjuangan gereja Katolik masa lalu, mempelajari sejarah dan menanamkan nilai-nilai penting kepada generasi muda atau peserta,” kata Pastor Lambert.

Lebih lanjut dikatakan, pada 2 Desember 2025, akan dilakukan rekonsiliasi untuk pengakuan dan pengampunan. Dan tanggal 3 Desember, Uskup Timika akan memimpin Misa Perayaan Ekaristi di Agimuga. Lalu tanggal 4 Desember, Uskup menandatangani prasasti rekonsiliasi.
Mendengar agenda yang diajukan Pastor Lambert, lalu Emanuel Kemong mengajak semua panitia untuk saling bantu-membantu untuk kerja dan kerja agar pelaksanaan rekonsiliasi ini dapat sukses.

“Saya dan Pak Bupati sudah bicara, pemerintah akan membantu. Dan untuk mendukung dan menyukseskan rekonsiliasi, panitia pelaksana akan menyurat kepada PT Freeport Indonesia, Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika serta Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dengan menyertakan proposal. Selain itu penggalangan dana secara sukarela dan swadaya telah dilakukan dengan melihatkan partisipasi langsung dari tokoh tokoh masyarakat Amungme, keluarga besar masyarakat Amungme serta acara gelar tikar pada beberapa gereja di Timika,” ujar Emanuel Kemong. (tob/ka)
 
            







