
TIMIKA (14/11/25), NGK – Siang dan malam, kabut terus menyelimuti Kampung Waa Banti, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Letak kampung ini di atas ketinggian 1500 m dpl, dengan suhu rata-rata mencapai 15 – 18 derajat Celcius.
Penduduk asli di Waa Banti itu, Suku Amungme. Selain itu, ada juga suku lain sebagai pendatang, seperti suku Dani.
Di Kampung itu, ada Rumah Rumah sakit (RS) Waa Banti resmi yang beroperasi sejak 15 September 2023 dan terus memberikan layanan kesehatan kuratif berupa rawat jalan dan inap yang diperkuat oleh tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang bertugas di Pos Banti.
Saat ini RS Waa Banti telah melayani lebih dari 22.580 pasien sekaligus menjadi pusat layanan kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di tiga desa dataran tinggi Kabupaten Mimika
Ada sekitar lebih dari 82 petugas yang fokus tugasnya memberikan pelayanan pada poli umum, farmasi, ibu bersalin dan kesehatan anak, serta layanan gawat darurat.
Menurut sesnsus penduduk 2010, penduduk Distrik Tembagapura berjumlah 16.477 jiwa. 68,53% penduduk tinggal di Kelurahan Tembahapura, 12,03% di Waa Banti, , 6,4% di Arwandop, dan sisanya tersebar di kampung-kampung lain (Tsina, Jagamin, Banigogorn, Opitawak dan Dolingingokngin).

RSWB dr. Anita Sanjaya usai meninjau Dapur-Mandiri yang diserahkan kepada pihak Rumah
Sakit. (Foto: corcom PTFI)
Tahun 2025, bertepatan dengan Hari Kesehatan, pada 12 November, PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan fasilitas dapur mandiri dan dua konsentrator oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti untuk memperkuat pelayaan di tiga kampung yaitu Banti, Tsinga, dan Arwanop.
“Investasi sosial PTFI di bidang kesehatan terus menjadi komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung kualitas hidup masyarakat Mimika dan Papua yang lebih sehat. Kesehatan adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Kami yakin masyarakat yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Director and Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma di Timika, Jumat (14/11/2025).
PTFI, lanjut Claus, bermitra dengan Pemkab Mimika dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat di dataran tinggi Mimika, khususnya yang tinggal di wilayah operasional tambang PTFI. “Dapur mandiri dan dua buah alat konsentrator oksigen untuk RS Waa Banti diharapkan mampu memberikan stimulus bagi pemulihan dan kesehatan pasien bahkan memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam pemenuhan nutrisi dan kesehatan tubuh,” katanya.
Penyerahan fasilitas untuk RS Waa Banti secara simbolis disampaikan oleh Manajer Community Health Development (CHD) PTFI Daniel Perwira dan diterima oleh Direktur RS Waa Banti dr. Anita Sanjaya. Kegiatan ini turut disaksikan perwakilan PTFI dan Tenaga Kesehatan rumah sakit.









