
ILAGA, NGK – Letusan senapan mulai tak terdengar. Darah dan air mata yang tercucur di daerah konflik bersenjata di Kabupaten Puncak, secara perlahan-lahan bakal hilang. Pasalnya, Bupati Puncak, Wilem Wandik mengajak warganya untuk tidak boleh takut dan kembali beraktivitas seperti semula.
Kondisi ini mulai tercipta lantaran Bupati dan ketua DPRD kabupaten ini, terus mebangun komunikasi dengan kelompok bersenjata, TNI-Polri, tokoh adat, tokoh agama, dan semua komponen masyarakat.
Gebrakan dan ajakan Wilem Wandik ini bukan sekedar retorika belaka. Tapi ajakan itu sebuah tekad yang sudah terbukti. Nyatanya, pasar di Ilaga, Ibukota Kabupaten Puncak, kini mulai ramai. Aktivitas jual beli, mulai kembali normal.
Rasa was-was dari penduduk akibat konflik bersenjata, secara perlahan-lahan mulai hilang. Penduduk mulai berkebun. Hasil kebun dijual di pasar. Roda pemerintahan mulai kembali normal. Aparatur Sipil Negera (ASN) mulai aktif, walau belum sepenuhnya masuk kantor.
“Saya berusaha untuk melakukan trauma healing atau proses penyembuhan setelah trauma yang berkepanjangan akibat konflik bersenjata. Masyarakat di Puncak, harus kembali beraktivitas tanpa rasa takut atau dibayang-abyangi kejadian yang lalu,” ungkap Bupati Puncak Willem Wandik,SE.M.Si pada Rabu, 2 Februari di Ilaga, seperti yang dirilis Diskominfo Kabupaten Puncak.
Dalam rilis Diskominfo itu disebutkan, Bupati Puncak Willem Wandik, terus turun ke tengah masyarakat ke pasar dan tempat-tempat umum lainnya untuk mengajak masyarakat kembali melakukan aktfitas lagi, karena kondisi berangsur-ansur mulai kondusif, meski belum sepenuhnya bisa dikatakan aman.
Bagi Willem Wandik, gerkan trauma healing ini harus terus dilakukan sehinga masyarakat tidak tauma dan kondisi di Kabupaten Puncak, benar-benar aman.
Selain menggelar trauma healing, Bupati juga memastikan bahwa pesawat udara akan kembali beroperasi, dan mulai Kamis 3 Februari 2022, pesawat akan mendarat di bandara Aminggaru di Ilaga. Penerbangan ini sangat diperlukan karena untuk askses keluar dan masuk ke Puncak, hanya melalui pesawat.
Menurut Isak Womsior, salah satu ASN di Puncak, bahwa aktivitas di Kabupaten Puncak, beransur-ansur mulai kondusif. Aktivitas di pasar Ilaga yang mulai ramai dengan pedagang dan pembeli. Kios-kios mulai dibuka dan kantor pemerintahan juga sudah beraktfitas, meski belum semua pegawai masuk.
“Tukang ojek juga mulai mengangkot penumpang, walapun masih hanya sebatas di dalam kota saja,” kata Isak.
Gambaran yang dijelaskan Isak Womsior itu terbukti dengan kegiatan Bupati Puncak Willem Wandik yang langsung ke pasar Ilaga untuk membeli hasil jualan dari mama-mama asli Papua, sekaligus menyampaikan pesan agar mereka bisa beraktivitas seperti biasa lagi dan jangan takut.
Gebrakan bupati ini, membawa hasil. Para pedagang asli Papua, sudah ramai di pasar, ini menandakan bahwa para pedagang ini, mereka punya keinginan agar kondisi di Ilaga aman dan kondusif, sehingga mereka bebas berjualan di pasar.
“Beberapa waktu yang lalu, saya ke pasar, ternyata pasar sepih. Tidak ada penjual, Tetapi hari ini (2/2/2022), luar biasa. Saya datang ke pasar, orang mulai bawa sayur ke pasar, ini menandakan bahwa kondisi keamanan, tahap demi tahap mulai pulih, walau begitu, kita perlu waspada,” ujar Willem Wandik.
Tentang konflik yang selalu terjadi di kawasan Puncak ini, Bupati mengatakan, bahwa ia terus membangun komunikasi semua pihak. “Saya sudah bangun komunikasi dengan semua pihak, baik kepala suku, kelompok bersenjata, TNI/Polri, pendeta, dan semua komponen masyarakat. Mudah-mudahan, dengan doa kita semua, Kabupaten Puncak kembali aman dan pesawat kembali masuk ke Ilaga” kata Bupati. (Krist Ansaka)