Loncatan politik luar biasa yang dilakukan Jan Jap Ormuseray (JJO). Dari 13 Partai Politik yang ada di Kabupaten Jayapura, JJO sudah mengembalikan formulir pendaftaran sekaligus mendaftar sebagai bakal Calon Bupati. Mungkinkah JJO berhadapan dengan kotak kosong?
SENTANI, NGK – Di Kabupaten Jayapura ada 13 partai politik yang bakal bertarung untuk mengusung jagonya dalam pentas politik, pemilihan bupati. Dari jago-jago yang muncul, hanya Jan Jap Ormuseray yang sudah mendaftar secara resmi ke 13 partai politik itu.
Sementara Bakal calon lainnya, disinyalir, hanya mendaftar di-tiga partai politik. Berbeda dengan JJO yang sudah mendaftar di 13 partai politik.
Ke-13 partai itu adalah : Partai Nasdem, PKN, Hanura, PPP, Demokrat, PSI, Gerindra, Perindo, Umat, Gelora, PKB, Golkar dan pada Sabu, 11 Mei 2024, JJO mendaftar di PDI-P.
“Sebagai warga negara Indonesia, saya ikut mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Bupati Jayapura. Untuk itu, sesuai dengan mekanisme dan jadwal tahapan Pilkada 2024, maka setiap partai sesuai dengan ketentuan partai, saya bersama tim mengambil formulir dan pengembalian formulir pendaftaran ke setiap partai,” kata Jan Jap Ormuseray.
BACA JUGA : www.newguineakurir.com, Kamis, 9 Mei 2024, “Ormuseray Daftar di 12 Partai sebagai Calon Bupati Jayapura”

“Terima kasih kepada pimpinan partai politik di Kabupaten Jayapura yang sudah menerima berkas saya, dan Saya berharap, dengan pertolongan Tuhan, berkas saya dapat diproses lebih lanjut, dan bisa mendapat rekomendasi ,” ungkap JJO.
JJO berharap, agar ia bisa dapat rekomendasi dari partai dan dapat berjuang bersama, untuk pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) secara optimal di Kabupaten Jayapura,” kata Jap Ormuseray, usai mendaftran dan kembalikan berkas Bacabup, di Kantor DPD Nasdem Kabupaten Jayapura. Selasa (7/5/2024).
Tampilnya JJO untuk mendaftar di 13 partai politik, memunculkan berbagai spekulasi politik di Kabupaten Jayapura. Bahkan, ada yang menilai, kalau 13 partai itu smuanya memberikan rekomendasi ke JJO, maka dalam Pilkada Kabupaten Jayapura, JJO akan berhadapan dengan kotak kosong alias, tanpa saingan. Betulkah demikian?
“JJO itu Ondoafi. Jadi yang mendampingi dan mendukung JJO itu, masyarakat adat,” tegs Daniel Toto, Ketua Perkumpulan Dewan Adat Suku Wilayah Tabi, Provinsi Papua kepada NGK. (Krist A)