Beranda Freeport Dengan Investasi Rp 58 T, Akhirnya Smelter PTFI Resmi Beroperasi

Dengan Investasi Rp 58 T, Akhirnya Smelter PTFI Resmi Beroperasi

298
0
BERBAGI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Plt. Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono, Pj Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menekan tombol sirine yang menandai beroperasinya smelter PTFI (Foto: Corcom PTFI)

Desember nanti smelter ini akan beroperasi dalam kapasitas penuh untuk memurnikan lumpur anode yang bisa menghasilkan emas, perak, dan beberapa jenis logam lainnya. Emasnya kira-kira 50-60 ton, dan peraknya sekitar 220 ton per tahun.

GRESIK, NGK –  PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali membuat sejarah penting. Kali ini, perusahaan tambang itu meresmikan pengoperasian smelter atau fasilitas peleburan dan pengolahan hasil pertambangan pada Kamis (27/6).

Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Manyar (Foto: Corcom PTFI)

Smelter baru itu berada di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur itu.

Di hadapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang hadir pada pada peresmian itu, Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan pembangunan smelter tersebut merupakan tantangan tersendiri.

Menurut Tony, investasi pembangunan smelter itu mencapai lebih dari USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

“Ini adalah smelter single line tembaga terbesar di dunia yang ada di Indonesia, khususnya di Gresik,” ujar Tony saat menyampaikan sambutan pada peresmian operasi fasilitas yang dibangun di atas lahan seluas 100 hektare tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto, bersama Menteri Investasi
Bahlil Lahadalia, Presiden Direktur PT Freeport
Indonesia Tony Wenas, dan rombongan
meninjau Pelabuhan Smelter, saat peresmian smelter (Foto: Corcom PTFI)

Tony menjelaskan kapasitas input smelter Freeport di Gresik mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga.

Adapun keluaran (output) dari smelter tersebut sekitar 600 ribu-700 ribu katode tembaga.

Pada Desember nanti, kata Tony, smelter tersebut akan beroperasi dalam kapasitas penuh untuk memurnikan lumpur anode yang bisa menghasilkan emas, perak, dan beberapa jenis logam lainnya.

“Emasnya kira-kira 50-60 ton, dan peraknya sekitar 220 ton per tahun,” tutur Tony.

Setelah peresmian operasional itu, smelter Freeport tersebut baru bisa menghasilkan katode tembaga pada Agustus mendatang.

Tony menjelaskan Freeport Indonesia memerlukan waktu 6-10 minggu untuk memanaskan smelter pada suhu tertentu.

Fasilitas electrorefinery di smelter Freeport Indonesia butuh tiga minggu untuk bisa menghasilkan katode tembaga.

Oleh karena itu, kemungkinan smelter itu baru bisa menghasilkan tembaga pertamanya pada pekan kedua Agustus. “Semoga masih dalam rangkaian HUT Kemerdekaan Indonesia,” kata Tony.

Selain itu, Tony juga mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan smelter itu. Penyelesaian pembangunan smelter itu bisa tepat waktu atau on time karena prosesnya lancar. “Hampir tidak ada demo-demo,” ucap Tony.

Eksekutif Freeport Indonesia yang dikenal sebagai musikus itu menambahkan pembangunan smelter tersebut ditargetkan selesai pada kurun waktu lima tahun.

Namun, untuk pematangan tanah di lahan smelter butuh waktu 1,5 tahun. Oleh karena itu, Tony mengaku senang ketika target pembangunan itu tercapai.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut smelter ini sebagai extraordinary. Luar biasa dalam waktu 30 bulan sejak kita groundbreaking oleh Pak Presiden bisa (selesai pembangunan) on time. “Ini luar biasa,” kata Airlangga dalam sambutannya.

Airlangga mengatakan, pembangunan smelter Freeport adalah bagian dari perjanjian Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Proses pembangunan berlangsung tepat waktu. Saat ini mulai beroperasi dan berproduksi pada Agustus hingga mencapai kapasitas penuh pada Desember 2024.

Pada kesempatan sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut smelter Freeport itu merupakan buah proses panjang. Menurut dia, pembangunan smelter Freeport di Gresik memunculkan dinamika luar biasa karena awalnya sempat bakal dibangun di Maluku Utara.

Kata Bahlil. warga Papua pun menginginkan smelter Freeport dibangung di Bumi Cenderawasih. Namun, akhirnya smelter itu bisa dibangun di Gresik dan akhirnya selesai untuk dioperasikan.

Peresmian operasi smelter PTFI berlangsung di depan area Tangki Asam Sulfat. Ditandai dengan penekanan tombol sirine dimulainya operasi smelter yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Turut hadir dalam acara ini Pj. Gubernur Jawa Timur yang diwakili Pj. Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Tentang PT Freeport Indonesia (PTFI)

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari FreeportMcMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak.

PTFI memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia, dan terutama ke smelter tembaga pertama dalam negeri, yang dioperasikan PT Smelting. Operasi penambangan PTFI berlokasi di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia.

Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah dengan metode block caving terbesar di dunia. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. (Krist/Corcom PTFI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here