JAKARTA, NGK – Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 23 April 2024 waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, ketiganya membahas sejumlah isu strategis, mulai dari volatilitas harga komoditas hingga program kesehatan di Papua. Sri Mulyani menyebutkan, pimpinan Freeport menyampaikan keprihatinan atas kebijakan tarif perdagangan global yang dinilai berdampak pada fluktuasi harga, terutama komoditas tembaga.

Richard Adkerson dan Kathleen Quirk menyampaikan pandangan mengenai dampak kebijakan tarif perdagangan global terhadap volatilitas harga komoditas, khususnya tembaga. Mereka juga menyoroti potensi pergeseran rantai pasok global akibat dinamika ekonomi yang terus berubah.
Menanggapi hal itu, Menkeu menyatakan bahwa seluruh pihak sepakat pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai respons terhadap gejolak ekonomi global yang semakin kompleks.
“Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” ungkap Menkeu dikutip dari laman instagram resmi miliknya @smindrawati, Kamis (24/04).
Diungkapkan juga, “Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas — khususnya tembaga — serta potensi pergeseran rantai pasokan global,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya.
Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menekankan pentingnya membangun kerja sama ekonomi yang adil dan berimbang guna menjaga stabilitas global. Ia juga menggarisbawahi perlunya komunikasi terbuka di tengah dinamika ekonomi dunia yang semakin kompleks.

“Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks,” ungkapnya.
Di luar isu perdagangan, pertemuan ini juga mempertegas komitmen kerja sama di bidang kesehatan. Freeport menyatakan dukungan terhadap program pengentasan malaria di Papua—sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan layanan kesehatan secara adil dan merata.
Baca Juga: Freeport Setor Rp7,73 Triliun ke Jakarta dan Daerah di Papua Tengah
“Hal ini sejalan dengan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” kata Sri Mulyani.
Freeport-McMoRan, melalui anak usahanya PT Freeport Indonesia, merupakan salah satu pelaku utama dalam industri tembaga dan emas di Indonesia. Selain aktivitas tambang, perusahaan ini juga menjalankan program sosial di bidang kesehatan dan pendidikan di wilayah operasinya di Papua.
Pertemuan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil Indonesia. (KA)