Beranda Lingkungan DPD RI Desak, Kepala BKSDA Papua Dicopot

DPD RI Desak, Kepala BKSDA Papua Dicopot

280
0
BERBAGI
Senator DPD RI, Paul Finsen Mayor.

JAYAPURA (23/10/25), NGK – Senator DPD RI, Paul Finsen Mayor mendesak agar  Kepala BKSDA Papua Joni Santoso Silaban dicopot dari Jabatannya lantaran ia membakar Mahkota Cenderawasih.

Dalam keterangannya kepada media, Senator Paul Finsen Mayor menyatakan bahwa tindakan semacam itu tidak hanya melukai perasaan masyarakat adat, tetapi juga merusak upaya pelestarian kekayaan alam dan budaya yang menjadi identitas Tanah Papua.

“Mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda hias, melainkan lambang kehormatan, martabat, dan spiritualitas masyarakat Papua. Pembakaran terhadap simbol itu adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun,” ujar Paul Finsen Mayor.

Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku pembakaran dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. Senator juga mendorong BKSDA Papua memperkuat pengawasan terhadap aset-aset budaya dan satwa endemik yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Lebih lanjut, Paul Finsen Mayor menegaskan bahwa upaya pelestarian budaya dan alam Papua harus berjalan beriringan dengan penegakan hukum serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati warisan budaya lokal.

“Kita semua berkewajiban menjaga simbol-simbol budaya sebagai bagian dari jati diri bangsa. Jangan biarkan segelintir orang merusak nilai-nilai luhur itu,” tegasnya.

Sebelumnya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Provinsi Papua memusnahkan dengan cara membakar 54 satwa awetan atau offset satwa mati dan bagian-bagiannya, yang telah diolah menjadi aksesoris budaya Papua di depan Kantor BBKSDA Papua, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/10/2025).

Kepala BBKSDA Papua Johny Santoso mengatakan satwa-satwa mati itu disita dari penjual saat patroli pengawasan terpadu peredaran tumbuhan dan satwa liar atau TSL ilegal selama tiga hari, 15-17 Oktober 2025 di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.

“Operasi terpadu selama tiga hari itu kami laksanakan bersama berbagai pihak dan diikuti sebanyak 74 personil,” katanya saat diwawancarai usai kegiatan pemusnahan. (Nesta)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here