Gubernur Usul Doren Wakerkwa, Marthen Kogoya dan Jimmy S. Wanimbo untuk Penjabat Walikota
JAYAPURA, NGK – Masa jabatan Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano dan Wakil Walikota, Jayapura H Rustan Saru, sudah berakhir pada 22 Mei 2022. Untuk itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe telah melangkan surat tertanggal 21 April 2022 tentang Usul Pengangkatan Pejabat (Pj) Walikota Provinsi Papua yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri. Dalam surat gubernur itu, tak ada nama Frans Pekey, Sekda Kota Jayapura. Walau begitu, pada Senin, 23 Mei 2022, Benhur Tomi Mano dan H Rustan Saru telah menyerahkan jabatan kepada Frans Pekey sebagai Pelaksana Harian (Plh) Walikota Jayapura untuk menjalankan roda pemerintahan.
Dalam surat Gubernur Papua yang sempat beredar di Media Sosial itu, ada tiga nama yang diusulkan, yaitu : Doren Wakerkwa (Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua), Marthen Kogoya (Kepala Badan Kepegawaian Provinsi Papua) dan Jimmy S. Wanimbo (Kepala Biro Tata Pemerintahan dan Otsus Setda Provinsi Papua).
Dalam Portral Berita Kompas.id (21/5/2022) menyebutkan, ada kabar tak diakomosasinya usulan gubernur terkait pejabat bupati/walikota, telah menuai penolakan dari daerah. Tapi Kementerian Dalam Negeri menegaskan, bahwa usulan gubernur itu hanya sebatas pertimbangan dan tidak mutlak diakomodir.
Usulan gubernur ini masih dalam proses. Sementara roda pemerintahan di Kota Jayapura, harus tetap berjalan untuk melayani masyarakat. Untuk itulah, telah dilakukan serah terima jabatan dari Benhur Tomi Mano dan H Rustan Saru kepada Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey sebagai Pelaksana Harian (Plh) Walikota Jayapura. Acara serah terima jabatan ini berlangsung di Aula Sian Soor, Kantor Walikota Jayapura Entrop, Senin (23/5/2022).
“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sekda atas kesiapannya, dan saya yakin ia mampu menjadi Plh Wali Kota Jayapura,” kata Benhur Tomi Mano dalam sambutan pada acara serah terima jabatan itu.
Mano berpesan, agar Frans Pekey dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik, serta lebih memperhatikan warga Kota Jayapura. “Kota ini tidak pernah membatasi orang untuk tinggal dan mencari penghidupan di Jayapura, karena kota ini rumah kita bersama, istana kita bersama, dan Honai kita bersama,”ujar Mano. (KA)