Beranda Nusantara Yan Pieter Karafir : “Saya Sedih, Penduduk Papua Termiskin di Indonesia”

Yan Pieter Karafir : “Saya Sedih, Penduduk Papua Termiskin di Indonesia”

1060
0
BERBAGI

JAYAPURA, NGK“Adoo, saya sedih sekali melihat statistik terakhir .dari 34 Provinsi di Indonesia. Penduduk termiskin terbanyak ada di Provinsi Papua dan nomor dua termiskin ada di Provinsi Papua Barat. Kamu bangun menara Babel sampai rumah pribadi gubernur saja seperti Hotel, tapi kualitas manusianya kamu abaikan. Nanti Tuhan datang kacaukan seperti zaman sesudah Nuh.”

Begitulah ciutan dari mantan Bupati Jayapura, Yan Pieter Karafir pada akun facebooknya, 5 April 2022, sekitar pukul 10.40 Waktu Papua. Ciutan ini sontak mengundang berbagai komentar dari berbagai kalangan. Katakan saja dari facebooker yang juga mantan Ketua Kadin Papua, John Kabey menyatakan, “Sedih.”

Sementara dari Facebooker lainnya, Theodorsius Pedai menanggapi ciutan dari Yan Pieter Karafir : “Bukan Tanah Papua yang miskin, tapi pejabat Papua sendiri yang memiskinkan Papua dan Papua Barat dengan mengijinkan semua orang miskin di seluruh Indonesia datang ke Tanah Papua untuk cari makan. Hal ini yang membuat Papua dan Papua Barat menjadi rangking tertinggi kemiskinan di Indonesia.

Sumber : BPS, 15 Juli 2021

Betulkah ciutan mantan Bupati Jayapura, Yan Pieter Karafir dan tanggapan para facebooker itu ? Berikut ini, data dari Badan Pusat Statestik (BPS) per 15 Juli 2021. Menurut data BPS, Papua tercatat sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Persentase kemiskinannya mencapai 26,86% pada Maret 2021, naik dari September 2020 yang sebesar 26,8%. Persentase tersebut juga naik dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 26,64%.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada delapan penyebab kenaikan tingkat kemiskinan di Papua. Pertama, ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian pada kuartal I 2021 terkontraksi 3,76% (year on year/yoy).

Kedua, adanya pelemahan daya beli di Papua yang tecermin dari menurunnya pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,72% (yoy). Ketiga, laju inflasi secara tahunan di tiga kota Papua tercatat mencapai 2,47% pada Maret 2021.

Keempat, terjadi kenaikan harga eceran beberapa komoditas pokok sepanjang September 2020 hingga Maret 2021. Kelima, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Bumi Cenderawasih mencapai 3,77% pada Februari 2021. Keenam, nilai tukar petani (NTP) di Papua turun 0,67% dari 103,59 pada September 2020 menjadi 102,9 pada Maret 2021.\

Ketujuh, persentase rumah tangga penerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH), sembako, dan pemerintah daerah menurut pada Maret 2021 dibandingkan September 2020. Selain itu, realisasi pemanfaatan PKH Tahap 1 2021 di Papua baru mencapai 89,6% per 31 Maret 2021.

Penyebab terakhir naiknya tingkat kemiskinan di Papua karena melonjaknya kasu virus corona Covid-19. Hal tersebut menyebabkan adanya pembatasan sejumlah kegiatan di Papua.

Lalu, bagaimana dengan asumsi yang berkembang, bahwa kemiskinan di Papua terjadi lantaran para penguasa di Papua haya memperkaya diri sendiri dengan membangun “istana” pribadinya ?

“Adoo, saya sedih sekali melihat statistik terakhir .dari 34 Provinsi di Indonesia. Penduduk termiskin terbanyak ada di Provinsi Papua dan nomor dua termiskin ada di Provinsi Papua Barat. Kamu bangun menara Babel sampai rumah pribadi gubernur saja seperti Hotel,tapi kualitas manusianya kamu abaikan. Nanti Tuhan datang kacaukan seperti zaman sesudah Nuh.” Ungkap Yan Pieter Karafir dalam akun facebooknya. (Krist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here