Danau Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, termasuk salah satu dari 15 danau Prioritas Nasional. Jadi, ekosistem Danau Sentani perlu diselamatkan dari berbagai ancaman dan tekanan karena Danau Sentani bukan tempat sampah raksasa. Untuk itu, Gubernur Papua telah menetapkan kelompok kerja pengelolaan Danau Sentani.

JAYAPURA, NGK – Danau Sentani saat ini mendapat tekanan yang luar biasa sehingga terus terjadi pendangkalan dari waktu ke waktu. Kondisi ini sebagai akibat dari sendimen pasir, tanah, batu, sampah rumah tangga, dan sampah plastik yang masuk ke Danau Sentani. Akiabtnya, terjadi pendangkalan sehingga banyak ikan-ikan endemik di Danau Sentani yang mulai punah.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jan Jap Ormuseray kepada wartawan usai membaca sambutan Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua, Dr M. Ridwan Rumasukun, SE, MM sekaligus membuka Rapat Koordinasi Pemantauan Capaian Rencana Pengolaan Danau Sentani dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Papua yang berlangsung di salah satu hotel di Jayapura, Selasa (15/8/2023).

Sementara itu, Jan Jap Ormuseray dalam sambutan Plh. Gubernur Papua, Dr M. Ridwan Rumasukun, SE, MM, dijelaskan, bahwa upaya penyelamatan ekosistem danau adalah hal penting karena danau merupakan bagian dari ekosistem dan sumber air yang memiliki nilai ekologis, sosial dan ekonomi yang tinggi. Tapi memperhatikan kondisi beberapa danau di Indonesia saat ini yang mengalami tekanan dan degradasi, baik di daerah tangkapan air, sempadan atau tanda batas maupun badan air, maka perlu diupayakan agar kerusakan ekosistem danau dapat dicegah.
“Danau Sentani saat ini mendapat tekanan yang luar biasa dan terus terjadi pendangkalan dari waktu ke waktu sebagai akibat sentimen pasir, tanah, batu bahkan sampai rumah tangga termasuk sampah plastik yang telah mengakibatkan terjadinya pendangkalan sehingga banyak ikan-ikan endemik di Danau Sentani yang mulai punah.
Sementara itu, Plh. Gubernur Papua, Dr M. Ridwan Rumasukun dalam sambutannya menjelaskan, Peraturan Presiden RI, nomor 60 tahun 2021 tentang penyelamatan Danau Prioritas Nasional merupakan salah satu wujud percepatan penanganan danau prioritas.
“Peraturan Presiden tersebut berisi arah dan strategi penanganan tim koordinasi serta matriks strategi penyelamatan Danau Prioritas Nasional yang berisi program dan kegiatan serta sasaran yang akan dicapai hingga tahun 2024. Dan Danau Sentani merupakan salah satu dari 15 Danau Prioritas Nasional dan tim kelompok kerja pengelolaan Danau Sentani juga telah ditetapkan oleh Gubernur Papua,” demikian sambutan Plh. Gubernur Papua, Dr M. Ridwan Rumasukun, seperti yang dibacakan Jan Jap Ormuseray.

Sementara itu, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir. Inge Retnowati, ME meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga Danau Sentani dan Mangrove di Teluk Yotefa.
Disela-sela rehat pada acara pembukaan Rakor Pemantauan Capaian Rencana Pengolaan Danau Sentani dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray menjelaskan kepada wartawan, bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah membuat target rencana pengelolaan Danau Sentani dan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD). “Untuk itu, Pemerintah melihat bahwa memang harus dievaluasi apa yang sudah dikerjakan sampai dengan hari ini, apa yang terjadi saat ini sehingga pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk melakukan tindakan penyelamatan danau dan mangrove,” kata Ormuseray.
Ormuseray menjelaskan, di Indonesia ini terkenal Danau Toba sebagai mesin ekonomi mesin ekonomi yang mengangkat ekonomi, sosial, budaya, kearifan lokal masyarakat masyarakat yang mendiami sekitar Danau Toba. “Begitupun dengan Danau Sentani yang masuk menjadi salah satu dari 15 prioritas danau nasional. Artinya, Pemerintah Pusat melihat bahwa Danau Sentani ini harus dikelola, harus dijaga kelangsungan danau ini sehingga akan memberikan manfaat, baik dari sisi ekologi dan sisi sosial budaya dan juga tradisi ekonomi bagi masyarakat.
Sebagai Kepala Dinas yang konsisten untuk melindungi Hutan Papua, Wariskan Keindahan Alam Untuk Generasi Mendatang, Jan Jap Ormuseray mengingakat kepada semua pihak, agak jangan jadikan Danau Sentani sebagai tempat sampah raksasa. “Mari kita selamatkan Danau Sentani,” tegas Ormuseray. (Krist A/NGK)