Calon Bupati Jayapura, Jan Jap Ormuseray, sudan dan akan terus melanjutkan program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Jayapura. Ia tak mau obral janji kepada rakyat.
JAYAPURA, NGK – Rakyat harus dihargai dan dihormati. Untuk itu, jangan obral janji kepada rakyat. Kita harus menghargai rakyat dan kita harus memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk membangun dirinya sendiri sehingga mereka dapat keluar dari kungkungan kemiskinan.
Hal ini diungkapkan Calon Bupati Jayapura, Jan Jap Ormuseray yang didampingi Calon Wakil Bupati Asrin Rante Tasak ketika ditemui NGK di Doyo Baru, belum lama ini.
“Kalau kita menghargai rakyat dan kita memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk membangun dirinya sendiri, maka akan muncul sebuah gerakan sebagai awal dari kebangkitan masyarakat di Kabupaten Jayapura,” kata Jan Jap Ormuseray (JJO).
Tampaknya, keberpihakan dan cinta terhadap rakyat di kampung-kampung adalah prinsip dari seorang Jan Jap Ormuseray. Dari prinsip, lahirlah strategi pembangunan daerah Kabupaten Jayapura yaitu strategi memberikan kepercayaan dan tanggungjawab kepada orang kampung untuk membangun dirinya. Strategi ini kemudian dirumuskan visi misi JJO sebagai calon Bupati Jayapura, yaitu : terkandung empat pokok yakni “Jayapura PRODUKTIF”, “Jayapura SEHAT”, “Jayapura CERDAS” dan “Jayapura BERMARTABAT”.
Dari pengalaman yang di alami JJO dalam pemerintahan di Papua, lalu Ia mengambil keputusan untuk kita memulai membangun dari kampung.
“Kita kaya, tetapi rakyat tetap miskin di atas kekayaan itu, disisi lain, dunia birokrasi berpesta pora dengan proyek-proyek, dan mengobral janji-janji untuk menarik simpati, sementara rakyat di kampung-kampung tetap miskin,” ujar JJO.
Ketika ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, JJO selalu melakukan kunjungan ke kampung-kampung. “Saya melihat banyak hal yang tidak beres, karena para birokrat merasa mereka lebih hebat dan lebih pintar dari rakyat sehinga jeritan rakyat hanya dijawab dengan janji-janji kosong atau proyek yang dapat memberikan manfaat bagi sang pejabat itu,” tegas Ormuseray.
Itu sebabnya, Ormuseray akan rubah cara berpikir kita, kita harus rubah filosofi kita, kita harus rubah strategi kita untuk membangun bangsa ini. Membangun Kabupaten Jayapura memulai dari kampung.
Kenapa harus mulai dari kampung ? JJO menjelaskan. Ada sesuatu dari Pembangunan nasional yang kita abaikan dan dilupakan dari keseluruhan strategi pembangunan nasional, yaitu bagian dari rakyat yang dimana rakyat sendiri harus membangun dirinya.
“Uang negara yang dikelola di Kabupaten Jayapura, kita berikan kepada rakyat dan rakyat sendiri membangun dirinya. Itu yang dilupakan,” kata Ormuseray.
Ketika suatu negara membagi uang negara habis untuk proyek dan rakyat hanya tinggal menonton, maka negara itu tidak akan pernah keluar dari kungkungan kemiskinan. Uang Otonomi Khusus dibagi habis dalam bentuk proyek. Ini strategi yang salah. Oleh sebab itu, strategi pembangunan kita rubah, Rakyat harus menjadi nomor satu dan proyek menjadi nomor dua atau keseratus.
Pembangunan Diamanapun harus dimulai dari manusia dan berhakir untuk manusia. Pembangunan harus bermula dari rakyat dan berakhir untuk rakyat. Kita bangun dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ini yang dilupakan,
Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memberi dukungan kepada upaya rakyat untuk membangun dirinya. Kita jangan sibuk dengan proyek, tapi kita harus berpihak kepada rakyat dan menghargai rakyat.
“Kita harus berpihak kepada rakyat, karena rakyat miskin dan tidak berdaya untuk menolong dirinya sendiri, jadi kita harus menolong. (Krist A)