Beranda PEMILU 2024 Ormuseray Akan Membawa Rakyat Keluar dari Kungkungan Kemiskinan

Ormuseray Akan Membawa Rakyat Keluar dari Kungkungan Kemiskinan

214
0
BERBAGI
Jan Jap Ormuseray dan Asrin Rante Tasak (Foto: Tim)

Kita harus menghargai rakyat dan kita harus memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk membangun dirinya sendiri sehingga mereka dapat keluar dari kungkungan kemiskinan.

JAYAPURA, NGK – Persentase penduduk miskin di Kabupaten Jayapura pada 2024 adalah 11%. Angka ini menempatkan Kabupaten Jayapura di urutan sembilan wilayah dengan persentase penduduk miskin di Papua.

Beberapa dampak sosial dari angka kemiskinan di Kabupaten Jayapura, antara lain: Masalah kesehatan dan pendidikan, akses terbatas terhadap fasilitas dan layanan dasar, terutama di kampung-kampumng.

“Jika Tuhan menghendaki untuk saya menjadi Bupati di Kabupaten Jayapura, saya dan Pak Asrin Rante Tasak akan menjalankan amanat Tuhan  untuk membawa rakyat di Kabupaten Jayapura, keluar dari kungkungan kemiskinan,” uangkap Jan Jap Ormuseray usai bertemu dan berdiskusi dengan Mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu (Bas Suebu) di Dok V Atas pada Sabtu (16/11).

Ketika berdiskusi, Bas Suebu memberikan petunjuk dan tips membawa rakyat kelua dari kungkungan kemiskinan. “Saya menilai, Pak Ormuseray, figur yang tepat untuk membawa rakyat keluar dari kungkungan kemiskinan,” tegas Bas Suebu.

Pernyataan Bas Suebu itu didasari oleh fakta lapangan, bahwa sebelum menjadi Calon Bupati, Jan Jap Ormuseray (JJO), telah bekerja dan membantu rakyat, baik untuk menjaga kawasan cagar alam cycloop, pengembangan ekowisata di kampung-kampung, pengembangan ekonomi dengan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, bantuan untuk tempat-tempat ibadah dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan JJO.

Menurut JJO, kunci utama untuk membawa rakyat keluar dari kungkungan kemiskinan itu adalah Rakyat Harus Dihargai dan Dihormati. “Kita boleh menyusunan program dan kegiatan yang banyak, tapi kalau rakyat tidak dihargai dan dihormati, maka program dan kegiatan yang kita kerjakan itu, taka da manfaatnya untuk rakyat,” tegas Ormuseray.

Rakyat harus dihargai dan dihormati. Untuk itu, jangan obral janji kepada rakyat. Kita harus menghargai rakyat dan kita harus memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk membangun dirinya sendiri sehingga mereka dapat keluar dari kungkungan kemiskinan.

“Kalau kita menghargai rakyat dan kita memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk membangun dirinya sendiri, maka akan muncul sebuah gerakan sebagai awal dari kebangkitan masyarakat di Kabupaten Jayapura untuk keluar dari kungkungan kemiskinan,” kata Jan Jap Ormuseray (JJO).

Tampaknya, keberpihakan dan cinta terhadap rakyat di kampung-kampung adalah prinsip dari seorang Jan Jap Ormuseray. Dari prinsip, lahirlah strategi pembangunan daerah Kabupaten Jayapura yaitu strategi memberikan kepercayaan dan tanggungjawab kepada orang kampung untuk membangun dirinya. Strategi ini kemudian dirumuskan visi misi JJO sebagai calon Bupati Jayapura, yaitu : terkandung empat pokok yakni “Jayapura PRODUKTIF”, “Jayapura SEHAT”, “Jayapura CERDAS” dan “Jayapura BERMARTABAT”.  

Dari pengalaman yang dialami JJO dalam pemerintahan di Papua, lalu Ia mengambil keputusan untuk kita memulai membangun dari kampung.

“Kita kaya, tetapi rakyat tetap miskin di atas kekayaan itu. Di sisi lain, dunia birokrasi berpesta pora dengan proyek-proyek, dan mengobral janji-janji untuk menarik simpati, sementara rakyat di kampung-kampung tetap miskin,” ujar JJO.

Ketika ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, JJO selalu melakukan kunjungan ke kampung-kampung. “Saya melihat banyak hal yang tidak beres, karena para birokrat merasa mereka lebih hebat dan lebih pintar dari rakyat sehinga jeritan rakyat hanya dijawab dengan janji-janji kosong atau proyek yang dapat memberikan manfaat bagi sang pejabat itu,” tegas Ormuseray.

Itu sebabnya,  Ormuseray akan rubah cara berpikir kita, kita harus rubah filosofi kita, kita harus rubah strategi kita untuk membangun bangsa ini. Membangun Kabupaten Jayapura memulai dari kampung.

Kenapa harus mulai dari kampung ? JJO menjelaskan. Ada sesuatu dari Pembangunan nasional yang kita abaikan dan dilupakan dari keseluruhan strategi pembangunan nasional, yaitu bagian dari rakyat yang dimana rakyat sendiri harus membangun dirinya.

“Uang negara yang dikelola di Kabupaten Jayapura, kita berikan kepada rakyat dan rakyat sendiri membangun dirinya. Itu yang dilupakan,” kata Ormuseray.

Ketika suatu negara membagi uang negara habis untuk proyek dan rakyat hanya tinggal menonton, maka negara itu tidak akan pernah keluar dari kungkungan kemiskinan. Uang Otonomi Khusus dibagi habis dalam bentuk proyek. Ini strategi yang salah. Oleh sebab itu, strategi pembangunan kita rubah, Rakyat harus menjadi nomor satu dan proyek menjadi nomor dua atau keseratus.

Pembangunan Diamanapun harus dimulai dari manusia dan berhakir untuk manusia. Pembangunan harus bermula dari rakyat dan berakhir untuk rakyat. Kita bangun dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ini yang dilupakan,

Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memberi dukungan kepada upaya rakyat untuk membangun dirinya. Kita jangan sibuk dengan proyek, tapi kita harus berpihak kepada rakyat dan menghargai rakyat.

“Kita harus berpihak kepada rakyat, karena rakyat miskin dan tidak berdaya untuk menolong dirinya sendiri, jadi kita harus menolong. (Krist A)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here