Beranda Opini In Memoriam dr Ambrose T Suebu, Salah Satu Dokter Pertama Orang Papua...

In Memoriam dr Ambrose T Suebu, Salah Satu Dokter Pertama Orang Papua di PNG

320
0
BERBAGI
dr Ambrose T Suebu, dokter pertama orang Papua yang kuliah kedokteran di Port Moresby, 1961 hingga selesai dan mengambil spesialis kesehatan anak. Bekerja di Rumah Sakit Nasional Port Moresby hingga pensiun dan meninggal pada 14 April 2025

SALAH satu dari lima dokter orang New Guinea pertama yang pernah mendapat bea siswa kuliah kedokteran dari pemerintah jajahan Nederlands Niuw Guinea 1961 di Port Moresby Papua New Guinea. Dia adalah dr Ambrose T Suebu spesialis kesehatan anak yang kuliah dan kerja sampai pensiun dan baru saja meninggal di Port Moresby, 14 April 2025.

Demikian info duka, ‘In Loving Memory ‘ yang diterima jubi.id dari keluarga duka di Port Moresby, Sabtu (26/4/2025) siang.

“Jenazah akan diberangkatkan dari Port Moresby ke Jayapura melalui Vanimo di Provinsi Sepik Barat, “Demikian info duka, ‘In Loving Memory ‘ dalam grup info kejadian Jayapura, Sabtu (26/4/2025)

Mendiang dr Ambrose Suebu tinggal lama di Papua Nugini sebagai dokter bersama rekan rekan seangkatannya antara lain dokter Chris Maryen (Biak) , dokter  Hein Danuwira (Nabire), dokter Piter  Pangkatana(Sentani), dokter Saweri (Yapen), dr Fiai (Raja Ampat).

“Dokter Suebu merupakan dokter senior yang pensiun di Port Moresby dan baru saja meninggal di sana dan istrinya sudah wafat beberapa waktu lalu dan dimakamkan di Jayapura, “kata Spenyel warga Papua yang pernah bertemu dengan mendiang dokter Suebu di Port Moresby, Papua Nugini saat dikontak penulis, Sabtu (26/4/2025).

Sedangkan rekan rekan kerabatnya yang lain lanjut Spenyel seperti dokter Maryen, dokter Pangkatana, dokter Danuwira dan dokter Saweri, dr Fiai semuanya sudah meninggal terlebih dulu. “Saya kira dokter Suebu yang terakhir dari rekan sejawatnya sejak kuliah kedokteran di Port Moresby, 1961 sampai selesai menjadi dokter dan bekerja di sana hingga pensiun,”kata Spenyel.

Mendiang dokter Ambroes T Suebu lahir di Sentani pada 13 November 1937 dan belajar di Hollandia mulai dari  Primary Middlebare School (PMS) Kotaraja Hollandia, melanjutkan ke  jenjang Hoogere Burgerschool (HBS), sekarang SMA Gabungan Dok V Jayapura.

Setelah menyelesaikan HBS di Hollandia, selanjutnya bersama lima rekannya mendapat bea siswa ke Port Moresby untuk melanjutkan pendidikan Papua Nugini Medical College.

“Mereka telah berangkat ke Port Moresby pada 1961 dengan beasiswa pemerintah Belanda(Nederlands Nieuw Guinea) dan setelah 1963 diteruskan dengan beasiswa dari pemerintah Australia,”demikian tulis dr Suryadi Gunawan Kepala Kanwil Dinas Kesehatan Provinsi Irian Jaya, dalam laporan Kunjungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kesehatan Provinsi Irian Barat ke Papua Nugini, 1973

Saat laporan itu disebutkan dalam kunjungan Clinical Meeting dari staf Fakultas Kedokteran di Rumah Sakit Port Moresby, tim dari Irian Barat bertemu dengan dua putra Irian Barat lulusan Papua Medical College yaitu dr Hein Danowira yang waktu itu sedang mengambil spesialisasi bedah dan dokter Chris Maryen spesialis anestesi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa lulusan dokter asal Irian Barat lainnya adalah dokter Piter Pangkatana spesialis kesehatan anak, dokter Saweri spesialis penyakit dalam, dokter Ambrose Suebu spesialis penyakit kesehatan anak dan dokter Fiai spesialis obsteri dan gynekologi.

“Untuk sementara mereka belum punya rencana untuk kembali ke Irian Barat, “tulis dokter Gunawan Suryadi dalam laporannya waktu itu.

Namun faktanya para dokter asal Irian Barat itu tidak pernah kembali ke Jayapura dan tinggal bekerja di sana. Bahkan dokter Chris Maryen pernah menjadi Direktur Rumah Sakit Nasional di Port Moresby hingga pensiun. Begitupula dokter Pangkatana membangun klinik sendiri di Port Moresby. Hampir sebagian besar mereka mengabdi dan melayani warga di Papua Nugini hingga pensiun di sana.

Dokter Ambrose T Suebu salah satu dari rekan sejawat mereka yang meninggal pada 14 April 2025 di Port Moresby akhirnya memilih dimakamkan di Sentani Kampung halamannya sejak merantau di Papua Nugini. 1961. ( Dominggus A Mampioper, Jurnalis Media Jubi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here