Beranda Nusantara KM Sabuk Nusantara 100 Masuk Pelabuhan Depapre

KM Sabuk Nusantara 100 Masuk Pelabuhan Depapre

1218
0
BERBAGI
KM Sabuk Nusantara 100 dengan melayani salah satu tambahan pelabuhan singgah yaitu Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura (Foto : KSOP Jayapura Kelas II Jayapura.

JAYAPURA, NGK – Gebrakan untuk merobek isolasi di Papua, terus dilakukan Kementerian Perhubungan. Salah satunya yang dilakukan yaitu wewujudkan konektivitas wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) di Papua serta menurunkan disparitas (perbedaan) harga. Untuk itulah, kini telah hadir armada KM Sabuk Nusantara 100 dengan melayani salah satu tambahan pelabuhan singgah yaitu Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura.

Launching KM Sabuk Nusantara 100 di Pelabuhan Depapre (Foto : KSOP Jayapura Kelas II Jayapura)

Upaya untuk mewujudkan Pelabuhan Depepre sebagai salah satu pelabuhan singgah adalah upaya dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura Kelas II Jayapura.

Pelabuhan Depapre merupakan salah satu pelabuhan di Papua yang dapat langsung memiliki akses menuju beberapa daerah di kawasan pegunungan.

Menurut Kepala KSOP Jayapura Capt. Roni Fahma,  ketika launching perdana di Pelabuhan Depapre pada Sabtu, 4 Desember 2021, bahwa angkutan Laut Perintis ini bertujuan merangkai konektivitas sampai wilayah 3TP dan menekan disparitas harga di wilayah tersebut yang akses dengan angkutan mutlimoda.

“Saat ini penumpang dan  barang yang diangkut oleh kapal perintis selanjutnya dapat dilanjutkan denagn moda transportasi lain ke wilayah pesisir dan pegunungan di Papua,” ungkap Kepala KSOP Jayapura Capt. Roni Fahma.

Hadir dalam Lauching Perdana KM. Sabuk Nusantara 100, Wakil Bupati Jayapura beserta Pimpinan SKPD/OPD teknis, Pimpinan DPRD Kabupaten Jayapura, Kepala Cabang PT. Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Jayapura, Akademisi dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Laus Rumayom, Tokoh Agama Pdt. Diben Elabi, Tokoh Adat Eliezer Tronggotouw, serta Pengurus TKBM Sinar Pauw.

Sementara itu, Sambutan Bupati yang dibacakan oleh Wakil Bupati mengatakan, pelaksanaan program Tol Laut ddilanjutkan dengan penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis adalah sebagai dalam dukungan distribusi logistik dan juga sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah barat dan timur.

“Program ini merupakan perpaduan antara tol laut, di mana penumpang dan barang-barang berupa bahan pokok dan logistik dibawa dari beberapa wilayah terpencil, tertinggal dan pesisir dengan menggunakan kapal untuk dikirim ke Kabupaten Jayapura dan sekitarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tokoh Agama Diben Elabi katakan, Dengan hadirnya angkutan Perintis bahkan kolaborasi multimoda ini tentu menjadi harapan baru bagi masyarakat dibeberapa daerah pegunungan untuk bisa mendapatkan harga kebutuhan bahan pokok lebih murah. Mengingat, angkutan multimoda tol laut, darat dan jembatan udara merupakan subsidi dari Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk di wilayah 3TP(tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan).

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan KSOP Jayapura, Willem Thobias Fofid tambahkan, bahwa sebelumnya penyelenggaraan layanan kewajiban publik di pelabuhan depapre selain angkutan barang dilaut dengan KM. Logistik Nusatara 2, saat ini telah hadir layanan angkutan perintis dengan menyinggahi beberapa pelabuhan perintis seperti Teba, Sarmi, Poom, Bagusa Trimuris dan lainnya, diharapkan dengan hadirnya angkutan perintis dan multimoda ini, bahan pokok dan logistik yang dibawa melalui tol laut menjadi lebih terarah karena dengan adanya sinergitas dengan angkutan perintis darat dan jembatan udara, barang-barang tersebut langsung didistribusikan ke masyarakat dengan harapan harga barang-barang tersebut menjadi lebih murah dibandingkan sebelumnya.

“Hadirnya konektivitas multimoda sebagai terobosan Presiden Jokowi mewujudkan keadilan pembangunan melalui indikator harga barang kebutuhan nasional di wilayah pegunungan tengah Papua tanpa memandang permasalahan jarak dan akses sesuai dengan karakteristik wilayah,” tutur Dr Laus DC Rumayom. (Krist Ansaka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here