Beranda Freeport Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Manyar

Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Manyar

470
0
BERBAGI
Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Manyar (Foto: Corcom PTFI)

Smelter kedua  yang diberi nama Smelter Manyar  PTFI  ini merupakan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia dan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.

GRESIK, NGK – PT Freeport Indonesia (PTFI) memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Kamis (13/6) menuju Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Provinsi Jawa Timur yang mulai beroperasi Juni 2024.

“Smelter PTFI di Gresik sudah siap beroperasi sehingga kami memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga. Ini adalah momen penting bagi PTFI dan Indonesia,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, Jumat (14/6).

Adapun Kapal Mother Vessel (MV) Unitama Lily mengangkut total 22.000 ton konsentrat tembaga, dengan rincian sekitar 12.000 ton akan dimurnikan di Smelter PTFI dan 10.000 ton akan dikirim ke PT Smelting Gresik.

“Pengiriman perdana konsentrat ini merupakan momen penting bagi PTFI dan juga bagi Indonesia dimana seluruh konsentrat tembaga ini akan dimurnikan di dalam negeri, mewujudkan hilirisasi sebagai pijakan menuju Indonesia maju,” kata Tony.

Tony menjelaskan konsentrat tembaga tersebut sebagai pasokan smelter yang akan segera beroperasi. Diperkirakan tiba di Pelabuhan Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik pada 22 Juni mendatang.

Karyawan PT Freeport Indonesia di
Pelabuhan Amamapare, Kabupaten
Mimika berfoto bersama pada Selasa (4/6) berlatar belakang kapal Mother Vessel
(MV) Unitama Lily yang mengangkut total 22 ribu ton konsentrat tembaga. (Foto: Corcom PTFI)

Setelah tiba di pelabuhan, konsentrat akan ditempatkan dalam Concentrate Barn sebelum diproses lebih lanjut nantinya pada saat masuk tahapan produksi di Flash Smelting Furnace (FSF).

Secara garis besar terdapat tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni proses material handling konsentrat, proses peleburan di Furnace dan pemurnian di Electrorefinery.

“Kami menjalankan smelter dengan standar operasional yang tinggi dan memenuhi semua regulasi pemerintah. Ini adalah komitmen kami dalam mendukung program hilirisasi pertambangan yang ditetapkan pemerintah,” kata Tony.

Smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pembangunannya dimulai Oktober 2021 dan telah selesai pembangunan sesuai jangka waktu yang ditetapkan pemerintah.

Pengisian konsentrat tembaga ke Kapal
Mother Vessel (MV) Unitama Lily (4/6). PT
Freeport Indonesia memulai pengiriman
perdana konsentrat tembaga dari
Pelabuhan Amamapare, Kabupaten
Mimika, Provinsi Papua Tengah pada
Selasa (4/6) menuju Smelter PTFI di
Gresik, Provinsi Jawa Timur. (Foto: Corcom PTFI)

Smelter kedua PTFI ini merupakan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia dan akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.

Smelter dilengkapi Unit Refinery, Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Wastewater Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Smelter dan Komitmen PTFI

Pada Desember 2018, PTFI telah menerima Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Pemerintah Indonesia yang memungkinkan PTFI untuk tetap beroperasi di wilayah pertambangan mineral Grasberg hingga 2031.

Smelter PTFI di Gresik (Foto: Suara Surabaya)

Dalam IUPK tersebut, disebutkan bahwa PTFI memiliki hak perpanjangan operasi hingga 2041, dengan syarat PTFI menyelesaikan pembangunan smelter baru dan memenuhi kewajiban perpajakan kepada Pemerintah Indonesia.

Sesuai dengan IUPK itu, maka PTFI sudah mulai membangun smelter baru dengan nama Smelter Manyar. Ini adalah smelter kedua PTFI setelah pada 1996 PTFI membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama PT Smelting Gresik.

Smelter pertama tersebut dibangun sebagai wujud kepatuhan PTFI terhadap Kontrak Karya II (izin operasi PTFI pada 1991-2018) yang mewajibkan seluruh pemegangnya melakukan proses pengolahan/pemurnian di dalam negeri.

Kedua fasilitas smelter PTFI ini adalah bentuk nyata komitmen serta keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional.

PTFI dan Pemerintah Indonesia akan terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat semaksimal mungkin bagi semua pihak, melalui berbagai upaya seperti mempertahankan iklim investasi yang sehat dan memperluas industri-industri hilir yang siap menyerap hasil olahan tembaga PTFI. (Corcom PTFI/KA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here